JAWA TIMUR – Akademi Militer (Akmil) Magelang, Jawa Tengah, menjadi lokasi pelaksanaan kursus intensif bahasa Prancis bagi personel TNI pengawak alat utama sistem senjata (alutsista) tahun anggaran 2025. Kegiatan ini bertujuan untuk mempersiapkan prajurit TNI dalam menyambut kunjungan kenegaraan Presiden Prancis, Emmanuel Macron, yang dijadwalkan pada bulan Mei 2025.
Kursus ini diikuti oleh 104 peserta, terdiri dari 40 personel TNI Angkatan Darat, 30 personel TNI Angkatan Laut, 30 personel TNI Angkatan Udara, dan 4 orang pelatih dari Akademi Militer. Pelatihan ini mendapat dukungan tenaga pengajar dari Pusat Pendidikan dan Pelatihan Bahasa Kementerian Pertahanan serta dosen dari Universitas Negeri Yogyakarta.
Panglima TNI, Jenderal Agus Subiyanto, meninjau langsung pelaksanaan kursus ini pada Jumat (09/05/2025). Dalam kesempatan tersebut, beliau menyampaikan bahwa pelatihan bahasa asing merupakan bagian dari strategi transformasi untuk meningkatkan kemampuan prajurit dalam penguasaan sistem operasional dan pemeliharaan alutsista modern. Program ini juga sejalan dengan visi PRIMA (Profesional, Responsif, Integratif, Modern, Adaptif) yang diusung TNI.
Selain itu, peserta kursus juga dibekali dengan pemahaman budaya untuk memperkuat kerja sama dengan mitra internasional dan mendukung peran aktif TNI dalam operasi multilateral serta hubungan strategis global.
Kegiatan ini juga mencerminkan eratnya hubungan bilateral antara Indonesia dan Prancis, khususnya dalam bidang pertahanan. Sebelumnya, Menteri Pertahanan Prancis, Sébastien Lecornu, telah menyatakan komitmen negaranya untuk mendukung modernisasi alutsista Indonesia, termasuk melalui transfer teknologi dan kerja sama dalam pengadaan pesawat tempur Rafale dan kapal selam Scorpene.
Kunjungan Presiden Macron ke Indonesia diharapkan dapat memperkuat hubungan kedua negara dan membuka peluang kerja sama lebih lanjut di berbagai sektor strategis. []
Diyan Febriana Citra.