IKN Buka Peluang Emas Investasi Properti

IKN Buka Peluang Emas Investasi Properti

KALIMANTAN TIMUR – Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (Pemprov Kaltim) membuka peluang luas bagi investor yang ingin menanamkan modal di sektor properti. Momentum pemindahan Ibu Kota Negara (IKN) ke wilayah ini menjadi pemicu utama yang diharapkan mendorong lonjakan pertumbuhan ekonomi sekaligus memperkuat posisi Kaltim sebagai destinasi investasi menjanjikan.

Gubernur Kalimantan Timur, Rudy Mas’ud, menyampaikan optimisme tersebut dalam sebuah pertemuan yang juga dihadiri Wakil Gubernur Seno Aji dan Ketua Umum DPP Real Estat Indonesia (REI), Joko Suranto. Mereka kompak menegaskan bahwa Kaltim memiliki potensi besar yang belum tergarap maksimal, terutama karena ketersediaan lahan yang luas dan harga tanah yang masih tergolong terjangkau.

“Ini adalah kesempatan bagi para pengembang dan investor,” ujar Rudy pada Kamis, 15 Mei 2025.

Ia juga menambahkan bahwa rencana perpindahan IKN secara resmi pada 2028 akan menjadi katalis pertumbuhan ekonomi yang signifikan, bukan hanya di lokasi inti, tetapi juga pada kawasan penyangga di sekitarnya.

“Kalau memang di situ ada opportunity, pasti akan masuk, sekecil jarum pun dia pasti akan masuk,” katanya menanggapi fenomena sikap wait and see para pelaku usaha.

Pemerintah pusat dan daerah disebut telah menyiapkan sejumlah fasilitas pendukung dan insentif fiskal demi menarik investor. Wakil Gubernur Seno Aji menyebut, insentif tersebut mencakup relaksasi pajak seperti pembebasan Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan (BPHTB) untuk pengembang, serta penggratisan biaya administrasi bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) yang membeli rumah.

“BPHTB, pasti kami gratiskan (dari sisi supply pengembang). Nah, kemudian untuk para pembelinya kita gratiskan biaya administrasinya, terutama MBR,” jelas Seno.

Tak hanya insentif fiskal, kemudahan perizinan juga jadi perhatian. Pemprov Kaltim telah mengeluarkan surat edaran kepada seluruh bupati dan wali kota untuk mempercepat proses Persetujuan Bangunan Gedung (PBG), yang sering menjadi hambatan di sektor properti.

Seno juga menyoroti kawasan-kawasan strategis di luar IKN, seperti Samarinda, Balikpapan, dan Kutai Kartanegara. Kota-kota ini dipandang sebagai simpul pertumbuhan baru yang akan menopang aktivitas ekonomi di kawasan ibu kota negara baru.

“Kaltim yang paling bagus adalah Samarinda dan Balikpapan termasuk Kutai Kartanegara karena ini adalah daerah-daerah penyangga IKN,” tegasnya.

Dengan berbagai insentif dan kesiapan infrastruktur, Pemprov Kaltim berharap dapat menarik lebih banyak investor properti untuk terlibat dalam transformasi besar-besaran yang tengah berlangsung di wilayah tersebut. []

Diyan Febriana Citra.

Berita Daerah Hotnews