Hanyut di Sungai Brantas, Warga Kediri Tewas

Hanyut di Sungai Brantas, Warga Kediri Tewas

KEDIRI – Setelah empat hari pencarian intensif, tim gabungan akhirnya menemukan jenazah Karmuji (54), warga Desa Pelas, Kecamatan Kras, Kabupaten Kediri, yang sebelumnya dilaporkan hilang terseret arus Sungai Brantas. Korban ditemukan dalam keadaan meninggal dunia di wilayah aliran Sungai Brantas, Kabupaten Mojokerto, pada Rabu (20/05/2025).

Jarak antara lokasi penemuan dengan titik awal korban dilaporkan hanyut mencapai sekitar 124 kilometer. Peristiwa tersebut terjadi pada Minggu (18/05/2025) di Desa Ngadi, Kecamatan Mojo, Kabupaten Kediri, saat korban tengah menunggu giliran menaiki perahu penyeberangan.

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kediri, Djoko Sukrisno, menjelaskan bahwa jenazah Karmuji segera dievakuasi ke fasilitas kesehatan untuk keperluan identifikasi dan serah terima kepada pihak keluarga.

“Jenazah dievakuasi ke RS Prof. Dr. Soekandar Mojosari,” ujar Djoko saat dihubungi Rabu pagi (21/05/2025).

Djoko mengungkapkan kronologi kejadian bermula ketika Karmuji, yang saat itu mengendarai sepeda motor, menunggu giliran di anjungan bambu untuk menyeberang menggunakan perahu tradisional. Saat perahu masih menyeberangkan penumpang dari sisi seberang, korban diduga terpeleset dari anjungan yang licin dan jatuh ke sungai bersama sepeda motornya.

Warga sekitar yang menyaksikan kejadian berupaya memberikan pertolongan, namun derasnya arus sungai saat itu menyulitkan proses penyelamatan. Upaya pencarian pun dilakukan sejak hari pertama insiden, namun hanya sepeda motor korban yang berhasil ditemukan.

Korban diduga terseret arus deras Sungai Brantas yang merupakan sungai terpanjang kedua di Jawa Timur. Kejadian ini kembali mengingatkan masyarakat akan pentingnya keamanan infrastruktur penyeberangan, terutama di lokasi-lokasi yang masih mengandalkan sistem manual atau tradisional.

Dengan telah ditemukannya jenazah, pihak keluarga kini dapat memakamkan korban secara layak. Sementara itu, BPBD bersama instansi terkait diimbau untuk mengevaluasi keamanan titik-titik penyeberangan sungai agar insiden serupa tidak kembali terjadi. []

Diyan Febriana Citra.

Berita Daerah Hotnews