Pendaki Hilang di Cikuray, Pegiat Alam Ingatkan Pilih Jalur Resmi

Pendaki Hilang di Cikuray, Pegiat Alam Ingatkan Pilih Jalur Resmi

GARUT – Insiden hilangnya seorang pendaki di Gunung Cikuray, Kabupaten Garut, menjadi pengingat serius bagi para pencinta alam akan pentingnya memilih jalur pendakian yang resmi dan terkelola dengan baik. Korban akhirnya ditemukan oleh para pemburu setelah sempat dinyatakan hilang.

Fauzi, pegiat lingkungan dari Perhimpunan Wanadri yang aktif melakukan edukasi kegiatan alam liar di wilayah Garut, menekankan agar pendaki lebih bijak dalam memilih jalur pendakian. Ia mengimbau masyarakat untuk tidak asal masuk gunung tanpa perencanaan dan informasi yang memadai.

“Pilih jalur pendakian yang resmi, dikelola dengan baik, jalur pendakian terawat, ada petugas penjaga di pos-pos tertentu, dan ada asuransi bagi pendaki,” ujar Fauzi saat ditemui pada Selasa (20/05/2025).

Gunung Cikuray memiliki banyak punggungan dan jurang yang dapat membingungkan pendaki, terutama pemula. Menurut Fauzi, jalur resmi yang telah memiliki kerja sama dengan Perum Perhutani hanya berjumlah tiga: Jalur Pemancar di Kecamatan Cilawu, Jalur Cintanagara, dan Jalur Tapak Gerot di Kecamatan Cigedug.

Hal ini turut dikonfirmasi oleh Administratur Perum Perhutani KPH Garut, Herdy Indriawan.

“Yang pertama jalur Pemancar, jalur Cintanagara, dan Tapak Gerot,” ungkapnya. Ketiga jalur tersebut, lanjut Herdy, dikelola oleh masyarakat setempat yang bertugas merawat jalur serta memberikan layanan dasar seperti asuransi pendaki.

“Untuk antisipasi hal-hal yang tidak diinginkan, jadi ada asuransi bagi pendaki di tiga jalur ini,” ucapnya.

Hendro, pengelola jalur pendakian Tapak Gerot, menjelaskan bahwa seluruh pendaki yang melalui jalur ini secara otomatis terlindungi asuransi berdasarkan tiket registrasi yang dibayar. Ia juga menambahkan bahwa pihaknya secara berkala melakukan penutupan jalur guna perawatan dan pemasangan penunjuk arah.

“Ada waktu-waktu tertentu kita tutup pendakian untuk perawatan jalur, pemasangan penunjuk arah, agar lebih jelas, jangan sampai pendaki nyasar,” terang Hendro.

Jalur Tapak Gerot dapat digunakan baik untuk pendakian tektok (pulang-pergi) maupun bermalam. Pendaki tektok bisa melakukan registrasi antara pukul 04.00 hingga 07.00 WIB, sedangkan untuk pendaki yang akan menginap, registrasi dibuka hingga pukul 14.00 WIB. Biasanya, pendaki bermalam akan memulai pendakian ke puncak dini hari sekitar pukul 02.00–03.00 WIB guna menikmati matahari terbit (summit attack).

Waktu tempuh pendakian melalui Tapak Gerot berkisar antara 6 hingga 8 jam, tergantung kondisi fisik dan mental masing-masing pendaki.

Kejadian ini menjadi pelajaran penting agar pendaki senantiasa mengutamakan keselamatan dan mengikuti prosedur yang berlaku, terutama dengan memilih jalur yang legal dan memiliki dukungan fasilitas keamanan. []

Diyan Febriana Citra.Pendaki Hilang di Cikuray, Pegiat Alam Ingatkan Pilih Jalur Resmi

Berita Daerah Hotnews