SUMENEP — Warga Desa Prancak, Kecamatan Pasongsongan, Kabupaten Sumenep, Jawa Timur, kembali dikejutkan oleh semburan air bercampur gas dari sebuah sumur bor, Senin (26/05/2025). Fenomena ini serupa dengan kejadian sebelumnya yang terjadi pada Maret 2025 lalu, di lokasi yang sama.
Sumber semburan berasal dari sumur bor milik seorang warga bernama Muhammad Suji (43). Menurut keterangan Suji, air kembali menyembur ke permukaan dengan kekuatan cukup besar, bahkan mencapai ketinggian sekitar 20 meter. Selain air dan gas, semburan juga membawa material lain seperti lumpur dan kerikil.
“Semburannya sama seperti yang sebelumnya,” ujar Suji saat ditemui.
Ia menjelaskan bahwa kerikil dan lumpur tidak keluar secara terus-menerus, hanya sesekali menyertai semburan. Suji menduga, semburan kali ini sudah mulai terjadi sejak Minggu (25/05/2025) malam. Namun karena tidak langsung terlihat, warga baru menyadari peristiwa tersebut keesokan harinya. Ia juga mengungkapkan bahwa pada kejadian sebelumnya, sumur hanya ditutup secara sederhana karena semburan sempat berhenti sendiri.
“Saat itu airnya ada, tapi dalam. Sempat warga melempar kerikil ke dalam dan terdengar suara ledakan,” tambahnya.
Warga mencatat bahwa air dari sumur bor milik Suji memiliki karakteristik yang berbeda dibandingkan dengan sekitar 40 titik sumur bor lainnya di desa tersebut. Air yang menyembur memiliki rasa asin dan bau gas menyengat, tidak seperti sumur lain yang airnya tawar namun berbau telur busuk.
Peristiwa ini sebelumnya sempat menarik perhatian instansi terkait, termasuk Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Jawa Timur dan SKK Migas. Keduanya telah meninjau lokasi dan melakukan pengujian kandungan gas dalam semburan air tersebut.
Hasil pengujian menunjukkan bahwa gas yang terkandung tidak tergolong beracun, namun tetap berbahaya karena mudah terbakar jika terpapar sumber api. Masyarakat pun diimbau untuk tetap waspada dan menjauh dari lokasi semburan, sembari menunggu penanganan lebih lanjut dari pihak berwenang. []
Diyan Febriana Citra.