DEMAK – Usulan pembangunan sabuk pantai atau tanggul laut di luar tanggul raksasa (giant sea wall) Tol Semarang–Demak yang diajukan Pemerintah Kabupaten Demak sejak tahun 2024 belum menunjukkan perkembangan berarti. Meskipun rencana ini sempat mendapat sinyal positif dari Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas), hingga kini belum ada kejelasan mengenai pelaksanaannya.
Bupati Demak, Eisti’anah, mengonfirmasi bahwa belum ada kepastian dari pemerintah pusat terkait pembangunan sabuk pantai di Kecamatan Sayung. Padahal, wilayah tersebut saat ini terus dilanda banjir rob yang kian parah dan meluas. Meski begitu, ia menyatakan tetap optimistis upaya itu akan membuahkan hasil.
“Tapi kami terus berusaha, mungkin dengan adanya kejadian seperti ini (banjir), rob yang tinggi, kami tetap optimis. Pak Wagub (Taj Yasin) menyampaikan, apabila memang harus bertemu di Kementerian, kami siap,” ujar Eisti’anah seusai rapat paripurna DPRD Demak, Senin (26/05/2025).
Bupati menjelaskan bahwa Pemerintah Kabupaten telah mengajukan Rancang Bangun Rinci atau Detail Engineering Design (DED) dengan total anggaran mencapai Rp 1,7 triliun. Anggaran ini tidak hanya ditujukan untuk sabuk pantai di Sayung, tetapi juga untuk normalisasi sungai yang melintasi kawasan tersebut.
“Angka itu sudah di Bappenas semua, ada uangnya tidak ada uangnya, sudah selesai,” katanya.
Saat ini, banjir rob yang awalnya melanda Sayung telah meluas ke dua kecamatan lainnya, yakni Karangtengah dan Bonang. Sayung menjadi wilayah yang paling parah terdampak. Pemerintah daerah pun berencana mengajukan pembangunan tanggul laut secara bertahap, dimulai dari Sayung tahun 2025, disusul Karangtengah pada 2026, dan Bonang di 2027.
“Nanti yang lainnya maksudnya bertahap, di 2025 khusus Sayung, 2026 Karangtengah, 2027 Bonang, terus Wedung sampai selesai gitu. Pikirnya kami gitu,” pungkas Eisti’anah.
Pantauan terbaru dari CCTV Dinas Perhubungan Demak pada Selasa (27/05/2025) menunjukkan genangan rob di ruas Pantura Sayung, tepatnya di depan PT HIT Sayung. Di kawasan pemukiman Desa Sayung, ketinggian air akibat kombinasi banjir dan rob masih mencapai 60 sentimeter.
Masyarakat setempat berharap proyek penanggulangan banjir ini tidak terus tertunda, mengingat ancaman rob yang kini tidak hanya mengganggu aktivitas ekonomi, tetapi juga mengancam keselamatan dan kesehatan warga. Pemerintah daerah terus mendesak pemerintah pusat agar segera merealisasikan pembangunan sabuk pantai yang telah lama dirancang. []
Diyan Febriana Citra.