Unpar Kirim Mahasiswa ke China dengan Fokus Inovasi Otomotif

Unpar Kirim Mahasiswa ke China dengan Fokus Inovasi Otomotif

JABAR – Universitas Katolik Parahyangan (Unpar) mengambil langkah strategis dalam pengembangan pendidikan tinggi dengan mengirimkan sejumlah mahasiswanya ke Tiongkok. Program ini bertujuan untuk memberikan pengalaman langsung dalam mempelajari teknologi otomotif masa depan, khususnya terkait kendaraan listrik dan sistem transportasi cerdas.

Kegiatan tersebut merupakan bagian dari kerja sama internasional antara Unpar dan sejumlah institusi pendidikan serta perusahaan otomotif di Tiongkok. Kerja sama ini menekankan pentingnya integrasi antara pendidikan, teknologi, dan kebutuhan industri global yang tengah berkembang pesat.

Dalam pernyataan resminya, pihak kampus menyampaikan bahwa program ini dirancang sebagai jawaban atas perkembangan cepat dunia otomotif. “Dunia bergerak ke arah kendaraan listrik, sistem otonom, dan transportasi ramah lingkungan. Mahasiswa tidak boleh hanya menjadi penonton, melainkan pelaku aktif dalam inovasi,” demikian bunyi pernyataan dari Unpar.

Tiongkok dipilih sebagai destinasi karena dikenal sebagai negara dengan laju pertumbuhan industri otomotif tercepat di dunia, terutama dalam pengembangan kendaraan listrik dan teknologi pintar. Melalui program ini, para mahasiswa akan berkesempatan mengunjungi pabrik otomotif, pusat riset, serta kampus mitra yang memiliki program unggulan di bidang teknik mesin dan teknologi kendaraan.

Unpar memastikan bahwa peserta program diseleksi secara ketat. Hanya mahasiswa yang dianggap siap secara akademik dan mental yang akan diberangkatkan. Mereka juga akan menjalani pelatihan dasar, termasuk pembekalan bahasa dan budaya Tiongkok, sebelum mengikuti rangkaian kegiatan di sana.

Mahasiswa tidak hanya akan menjadi pengamat, tetapi juga terlibat langsung dalam pembelajaran aktif seperti proyek mini, observasi lapangan, dan sesi mentoring bersama praktisi industri. Mereka akan diajak memahami seluruh proses inovasi otomotif, mulai dari riset, uji coba, hingga implementasi teknologi di pasar.

Setelah kembali ke tanah air, para peserta diwajibkan membuat laporan dan mempresentasikan hasil pembelajaran kepada komunitas kampus. Hal ini dilakukan untuk memastikan transfer pengetahuan kepada mahasiswa lain, sehingga manfaat program dapat dirasakan secara luas.

Langkah Unpar ini mendapat respons positif dari berbagai kalangan. Banyak pihak mengapresiasi upaya kampus dalam mendorong mahasiswanya keluar dari zona nyaman dan memperluas wawasan mereka ke tingkat internasional.

Program ini juga menjadi cerminan bahwa kolaborasi lintas negara dan lintas disiplin sangat diperlukan dalam membentuk lulusan yang siap menghadapi tantangan revolusi industri. Melalui pendekatan nyata di lapangan, mahasiswa tidak hanya memperoleh ilmu, tetapi juga kemampuan berpikir kritis, adaptasi budaya, dan pemahaman global yang lebih luas.

Unpar berharap kerja sama ini tidak berhenti di Tiongkok, melainkan berkembang ke negara lain yang unggul dalam bidang teknologi. Dengan menanamkan semangat inovatif dan kolaboratif sejak di bangku kuliah, kampus optimistis dapat mencetak generasi yang mampu bersaing dan turut serta memajukan industri otomotif nasional.[]

Putri Aulia Maharani

Berita Daerah