NUNUKAN — Setelah tiga hari pencarian intensif, jasad Fikri Haikal, bocah berusia 11 tahun asal Desa Mansalong, Kecamatan Lumbis, Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara, akhirnya ditemukan dalam kondisi tidak bernyawa. Fikri hanyut di Sungai Deapiton saat berenang bersama teman-temannya pada Minggu sore (25/05/2025).
Kapolsek Lumbis, Iptu Adrianus Talik, menjelaskan bahwa korban ditemukan pada Selasa (27/05/2025), sekitar pukul 14.10 WITA, di aliran Sungai Sembakung, tepatnya di wilayah Desa Tanjung Langsat, Kecamatan Sembakung. Lokasi penemuan berjarak sekitar satu jam dari tempat kejadian awal di Sungai Deapiton.
“Korban ditemukan setelah pencarian dilakukan selama tiga hari sejak Minggu. Ia ditemukan di daerah hilir Sungai Sembakung dan langsung dievakuasi ke Dermaga Deapiton untuk kemudian diserahkan kepada pihak keluarga,” ujar Adrianus saat dihubungi, Rabu (28/05/2025).
Insiden ini bermula saat Fikri bersama sejumlah temannya berenang di Sungai Deapiton, tepat setelah banjir yang membuat arus sungai sangat deras. Sekitar pukul 16.30 WITA, Fikri melompat ke bagian sungai yang berarus kuat.
Salah seorang temannya sempat mencoba menahan Fikri dengan menarik rambutnya. Namun karena kondisi rambut yang basah dan licin, pegangan itu terlepas. Tubuh Fikri pun langsung terseret derasnya arus sungai.
“Korban sempat dipegang rambutnya oleh temannya. Tapi karena hanya rambut, apalagi kondisi basah dan licin, pegangan terlepas. Korban hanyut terbawa derasnya arus Sungai Deapiton,” terang Adrianus.
Pencarian dilakukan secara manual dengan menggunakan perahu-perahu kayu milik warga. Proses evakuasi melibatkan aparat kepolisian dan masyarakat setempat yang berpartisipasi secara sukarela dalam upaya menemukan korban.
Peristiwa ini menambah deretan tragedi akibat aktivitas berenang di sungai yang tidak diawasi, terutama di wilayah pedalaman yang rawan banjir dan tidak memiliki pengamanan atau fasilitas keselamatan yang memadai. []
Diyan Febriana Citra.