SURABAYA – Seorang pria lansia ditemukan meninggal dunia setelah sempat dilaporkan hilang di kawasan Karangpilang, Surabaya. Korban diketahui bernama MK (65), warga asal Jember, yang sehari-hari bekerja sebagai pencari eceng gondok di Sungai Kali Makmur.
Korban terakhir kali terlihat pada Selasa (27/05/2025) pagi. Rekan kerjanya, Candra Iswahyudi (56), menyebut MK tetap nekat mencari eceng gondok meskipun rekan-rekannya memutuskan untuk beristirahat. Candra mengungkapkan bahwa korban sudah menggeluti profesi itu sejak 1996, bersama belasan pencari eceng gondok lainnya.
“Selama ini dia menyuplai eceng gondok untuk hiasan papan bunga di Jalan Kayoon. Hari itu, stok habis dan kami semua memutuskan istirahat. Tapi dia tetap kerja sendiri,” ujar Candra di lokasi.
Kekhawatiran muncul saat MK tak kunjung pulang dan tidak bisa dihubungi sejak pukul 10.00 WIB hingga sore hari. Saat menyusuri lokasi, Candra dan rekan-rekan menemukan becak motor milik MK terparkir di tepi sungai, lengkap dengan sepasang sandal korban. Mereka segera melapor ke Polsek setempat dan Command Center 112.
Tim BPBD Kota Surabaya segera melakukan pencarian. Upaya pencarian dimulai sejak malam hari dan dilanjutkan esok paginya dengan menggunakan perahu karet dan peralatan penyelamatan lainnya.
Buyung Hidayat, Kepala Bidang Darurat dan Logistik BPBD Surabaya, menyampaikan bahwa korban ditemukan sekitar 150 meter dari lokasi diduga tenggelam, pada Rabu (28/05/2025) pukul 05.40 WIB. Jenazah segera dievakuasi ke perahu untuk menghindari hanyut lebih jauh.
“Identitas jenazah sesuai dengan ciri-ciri yang diberikan keluarga. Setelah evakuasi, kami menunggu kedatangan tim Inafis Polrestabes Surabaya untuk proses identifikasi,” jelas Buyung.
Tim Inafis tiba sekitar pukul 07.30 WIB untuk melakukan pemeriksaan awal, kemudian jenazah dibawa ke kamar mayat RS Bhayangkara menggunakan ambulans milik Dinas Sosial.
Salah satu saksi mata, Priyo Utomo (66), mengaku sempat melihat seseorang berenang sambil berteriak pada pagi hari yang sama, sebelum mengetahui kabar penemuan jenazah.
“Saya sempat lihat ada orang berenang terbawa arus. Ternyata itu korban,” tuturnya.
Kejadian ini menjadi pengingat pentingnya kewaspadaan saat bekerja di sekitar aliran sungai, apalagi bagi mereka yang tidak memiliki kemampuan berenang. []
Diyan Febriana Citra.