PROBOLINGGO – Kecelakaan maut terjadi di Jalan Raya Malasan, jalur nasional yang menghubungkan Probolinggo dan Lumajang, Selasa (27/05/2025). Sebuah dump truck bernomor polisi W 8197 UR mengalami rem blong saat melaju dari arah Lumajang ke Kota Probolinggo, mengakibatkan empat orang tewas dan satu lainnya mengalami luka berat.
Saksi mata Umar Faruk menuturkan bahwa suasana jalan yang semula lengang berubah mencekam setelah terdengar bunyi klakson panjang. Truk berwarna hijau tersebut tampak melaju tidak terkendali sebelum akhirnya menabrak sebuah mobil pikap Grandmax dan sepeda motor yang berboncengan. Truk kemudian terguling dan masuk ke sungai dengan kedalaman sekitar lima meter.
“Sempat klakson panjang dari jauh kayak rem blong. Akhirnya nabrak pikap lalu nabrak sepeda motor,” kata Umar Faruk.
Benturan keras terdengar seketika. Pikap ringsek parah dan sepeda motor hancur berserakan. Dump truck terbalik di dasar sungai, membuat warga sekitar bergegas menuju lokasi dan segera melakukan upaya evakuasi.
Kanit Gakkum Satlantas Polres Probolinggo, Ipda Aditya Wikrama, menyatakan bahwa hasil olah tempat kejadian perkara menunjukkan truk mengalami kegagalan fungsi pengereman di jalur menurun.
“Kecelakaan ini akibat dump truk mengalami gangguan fungsi pengereman dari arah selatan ke utara atau arah Lumajang ke Probolinggo menabrak pikap dan motor dari arah berlawanan,” ujarnya.
Dari lima korban kecelakaan, empat dinyatakan meninggal dunia di tempat, termasuk pengendara dan pembonceng sepeda motor, serta sopir dan kernet truk. Satu korban lainnya, sopir pikap Grandmax, dilarikan ke rumah sakit dalam kondisi luka berat.
Korban meninggal dunia adalah Ajes Muhammad Soleh (24), sopir truk asal Curahdringu, Tongas; Hartomo Aji (21), kernet asal Gresik; serta pasangan suami istri Moh Suhud (44) dan Mawaddah Wafiyah (39), warga Desa Tigasan Wetan. Sementara korban luka berat adalah Puji Hariono (43), sopir pikap asal Malang.
Proses evakuasi berlangsung dramatis dan memakan waktu lama.
“Ada empat yang meninggal. Salah satunya sempat terjepit di dalam kabin truk yang terbalik. Evakuasi dilakukan warga,” kata Faruk.
Evakuasi korban paling sulit adalah Mohammad Suhud yang tertimpa badan truk di dasar sungai. Jenazahnya baru berhasil dikeluarkan empat jam setelah kejadian. Proses pengangkatan truk yang dikemudikan almarhum Ajes juga memerlukan waktu lima jam karena terhambat kabel listrik di sekitar lokasi.
Pihak kepolisian melakukan rekayasa lalu lintas untuk mengurai kemacetan sepanjang dua kilometer yang terjadi akibat kecelakaan tersebut. Hingga berita ini diturunkan, polisi masih menyelidiki kondisi teknis kendaraan dan kemungkinan kelalaian dalam perawatan. []
Diyan Febriana Citra.