SOLO – Kombes Komarudin, Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya, mengungkapkan dua penyebab utama kemacetan yang terjadi di ruas Jalan Gatot Subroto hingga ke Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta Selatan, pada Rabu sore (28/05/2025). Menurut Komarudin, kemacetan tersebut disebabkan oleh tingginya volume kendaraan yang melintas di kedua jalan tersebut.
“Saat ini (penyebab kemacetan) masih (padatnya) volume (kendaraan), karena volume. Sudirman ke Gatsu karena volume,” ungkapnya.
Selain volume kendaraan yang padat, Komarudin juga menyebutkan arus kendaraan yang keluar dari tol menjadi faktor penyebab kemacetan.
“Termasuk crossing keluaran dari tol, crossing yang masih ke arah Sudirman, ke arah Senayan,” jelasnya.
Kemacetan di ruas Jalan Gatot Subroto sudah berlangsung sejak sore hari dan meluas hingga simpang Kuningan, Jakarta Selatan. Di sekitar simpang Semanggi, kepadatan kendaraan tampak menghambat kendaraan yang menuju Jalan Jenderal Sudirman maupun yang melintasi Jalan Gatot Subroto.
Berdasarkan pantauan pukul 18.12 WIB, seluruh ruas Jalan Jenderal Sudirman terlihat dipenuhi kendaraan di kedua arah, sehingga lalu lintas berjalan sangat lambat.
Sementara itu, data dari aplikasi Google Maps per pukul 16.15 WIB menunjukkan kemacetan merambat hingga ke simpang Kuningan. Titik macet juga terlihat mulai dari Bundaran HI hingga Bundaran Senayan di Jalan Jenderal Sudirman.
Dalam upaya mengatasi kemacetan, pihak kepolisian melakukan penutupan jalan Gatot Subroto yang menuju Jalan Jenderal Sudirman melalui kolong simpang Susun Semanggi pada pukul 16.17 WIB. Pemobil diminta lurus menuju Slipi, sedangkan pengendara motor masih diperbolehkan melintas.
Komarudin memastikan jajaran Ditlantas Polda Metro Jaya masih berada di lapangan untuk melakukan penguraian lalu lintas agar kembali lancar. “(Kami) sedang lakukan penguraian ya,” katanya.
Kemacetan ini menjadi perhatian khusus mengingat lokasi yang strategis serta volume kendaraan yang tinggi pada jam sibuk sore hari. Diharapkan upaya pengaturan lalu lintas dapat segera mengatasi permasalahan ini. []
Diyan Febriana Citra.