Parkir RSUD Tangsel Kini Dikelola Resmi, Bebas Ormas

Parkir RSUD Tangsel Kini Dikelola Resmi, Bebas Ormas

TANGSEL – Area parkir Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Tangerang Selatan kini beroperasi di bawah pengelolaan resmi, setelah sebelumnya sempat dikuasai oleh organisasi masyarakat (ormas) Pemuda Pancasila selama hampir tujuh tahun.

Pengelolaan parkir tersebut kini dipercayakan kepada vendor resmi PT Max Secure. Koordinator kontrol area dari perusahaan tersebut, Rahmat, menyampaikan bahwa sistem pengawasan kini diperkuat dengan pemasangan kamera pengawas atau CCTV yang aktif selama 24 jam penuh.

“Pasti nanti akan ada pelayanan yang lebih baik. Motor-motor yang masuk akan ditata lebih baik. Untuk keamanan akan dipasang CCTV di pintu masuk dan keluar, serta di seluruh area parkir,” kata Rahmat saat ditemui di RSUD Tangsel, Rabu (28/05/2025).

CCTV tersebut, menurut Rahmat, akan berfungsi sebagai alat verifikasi dalam kasus kehilangan atau kerusakan kendaraan. Ia menjelaskan bahwa pengunjung yang memarkirkan kendaraannya akan mendapatkan tiket masuk, dan bila terjadi kehilangan, rekaman CCTV akan dijadikan acuan investigasi untuk kemudian dilakukan klaim asuransi.

Sementara itu, pengelola juga mengumumkan bahwa layanan parkir akan digratiskan hingga 2 Juni 2025. Setelah masa uji coba tersebut, tarif berbayar mulai diberlakukan kendaraan roda dua dikenai Rp 2.000 untuk jam pertama dan maksimal Rp 5.000 per hari, sedangkan roda empat sebesar Rp 3.000 untuk jam pertama dengan batas maksimal Rp 15.000. Sistem pembayaran akan menggunakan uang elektronik.

Sebelumnya, area parkir RSUD Tangsel diketahui dikelola secara informal oleh ormas Pemuda Pancasila sejak 2017. Selama periode itu, diperkirakan kelompok tersebut telah meraup pendapatan miliaran rupiah tanpa mekanisme pengawasan resmi.

Tender pengelolaan parkir yang digelar Pemerintah Kota Tangerang Selatan pada tahun 2022 dimenangkan oleh PT BCI. Namun pelaksanaannya terkendala aksi intimidasi hingga kekerasan dari ormas tersebut, termasuk terhadap petugas teknis yang hendak memasang alat parkir.

Polda Metro Jaya dan Polres Tangsel telah menangkap 30 orang yang diduga terlibat dalam aksi premanisme tersebut. Sementara itu, ketua ormas setempat, Muhammad Reza alias OP, masih dalam pencarian.

Direktur Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Kombes Wira Satya Triputra, mencatat bahwa dalam satu hari terdapat lebih dari 600 kendaraan roda dua dan 100 lebih kendaraan roda empat yang menggunakan lahan parkir RSUD Tangsel, menjadikan lokasi itu sangat potensial secara ekonomi. []

Diyan Febriana Citra.

Berita Daerah Hotnews