BENGKULU – Tiga warga di Pulau Enggano, Kabupaten Bengkulu Utara, saat ini dilaporkan menderita sakit serius dan memerlukan rujukan medis ke Kota Bengkulu. Namun, upaya evakuasi terhambat akibat cuaca buruk yang telah melanda wilayah perairan sekitar selama dua pekan terakhir.
Kapal Motor Penumpang (KMP) Pulo Tello yang biasa melayani jalur laut Enggano–Bengkulu tak dapat beroperasi karena ombak tinggi dan kondisi cuaca ekstrem yang dikategorikan zona merah oleh Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG).
“Sudah dua minggu KMP Pulo Tello tidak bisa berlayar akibat zona merah atau badai seperti yang ditetapkan BMKG. Kami tidak bisa ambil risiko untuk berlayar melayani masyarakat,” kata Kepala Supervisi PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) Cabang Bengkulu, Radmiadi, saat dikonfirmasi pada Senin (02/06/2025).
Ia membenarkan bahwa ada tiga warga yang membutuhkan rujukan medis segera ke rumah sakit di Kota Bengkulu. Menyikapi situasi tersebut, Gubernur Bengkulu, Helmi Hasan, dikatakan telah mengambil keputusan cepat untuk mengerahkan pesawat guna mengevakuasi para pasien.
“Dalam rapat bersama gubernur, diputuskan bahwa pasien akan dijemput menggunakan pesawat Susi Air. Ini sebagai langkah cepat karena kapal tidak bisa beroperasi akibat badai,” lanjut Radmiadi.
Dari Pulau Enggano, Kepala Desa Meok, Siman, mengonfirmasi bahwa dua dari tiga warga yang sakit berasal dari desanya. Namun, ia menyebut akses sangat terbatas lantaran kapal tidak bisa digunakan dan tiket pesawat yang tersedia telah habis.
“Ada tiga warga saya yang sakit. Dua orang harus dirujuk ke Kota Bengkulu. Tapi kapal tidak bisa jalan karena badai, dan tiket pesawat juga sudah habis,” ujar Siman.
Warga setempat, Seprianto, mengatakan bahwa ayahnya, Diplajar Hasibuan, mengalami komplikasi dan butuh dirujuk segera. Namun, semua jalur transportasi dalam keadaan tidak tersedia.
“Ayah saya butuh penanganan, tapi kapal tidak jalan dan tiket pesawat sudah habis,” katanya.
Menanggapi kondisi darurat tersebut, Gubernur Helmi Hasan menegaskan bahwa ia telah menginstruksikan Camat Enggano untuk memastikan pasien segera diterbangkan ke Bengkulu. Biaya tiket akan ditanggung penuh oleh pemerintah provinsi.
“Tiketnya gratis, dibayar oleh Gubernur. Kami tidak ingin menunda perawatan bagi warga yang sakit,” ujar Helmi.
Radmiadi menambahkan bahwa KMP Pulo Tello saat ini tetap bersandar di Pulau Enggano untuk menghindari risiko badai jika berlabuh di luar kawasan pelabuhan, seperti di Pulau Baai, yang rawan gelombang tinggi. []
Diyan Febriaan Citra.