TERNATE – Kebakaran hebat melanda sebuah rumah sekaligus kios pertamini di kawasan permukiman padat, tepatnya di depan Kantor Kelurahan Bastiong Talangame, Kecamatan Ternate Selatan, Kota Ternate, Senin (02/06/2025) dini hari. Insiden ini memicu kepanikan warga sekitar setelah terdengar suara ledakan keras sebelum api membakar habis bangunan.
Isda, pemilik rumah yang juga tinggal di bagian belakang bangunan tersebut, menyampaikan bahwa bagian depan rumahnya disewakan sebagai kios yang juga menjual bahan bakar secara eceran menggunakan dispenser mini (pertamini). Ia menyatakan kebakaran diduga terjadi sekitar pukul 04.30 WIT.
“Saya pemilik rumah. Bangunan kios di depan itu saya kontrakan yang jualan selama 24 jam. Tiba-tiba kami dengar ada ledakan, kami di (rumah) belakang kaget dan keluar,” kata Isda.
Ia menduga, kobaran api yang membesar dengan cepat kemungkinan berasal dari timbunan bahan bakar minyak (BBM) yang disimpan pemilik kios.
“Saya ini lagi cari ini Daeng. Tra (tidak) tahu kabur ke mana. Saya khawatir jangan sampai dia timbun minyak. Karena (api) menyala langsung ke atas (membesar),” ujarnya cemas.
Hingga kini, kerugian akibat peristiwa tersebut belum dapat dipastikan. Namun, Isda menekankan harapannya agar pihak penyewa kios segera ditemukan untuk mempertanggungjawabkan insiden ini.
Petugas pemadam kebakaran yang mendapat laporan sekitar pukul 05.30 WIT langsung dikerahkan ke lokasi. Kepala Bidang Operasi Dinas Pemadam Kebakaran Kota Ternate, Ramli Soleman, mengatakan bahwa pihaknya menurunkan 30 personel dan tiga unit mobil damkar untuk mengendalikan api.
“Antisipasi kita, kan lokasi besar, jadi kita amankan (bangunan) samping dan belakang, baru kita amankan pendinginan (rumah yang terbakar) bagian tengah,” ungkap Ramli.
Api berhasil dipadamkan setelah upaya intensif dilakukan selama hampir satu jam. Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini. Namun, lokasi kebakaran kini telah dipasangi garis polisi untuk kepentingan penyelidikan lebih lanjut.
Pihak kepolisian masih menyelidiki penyebab pasti kebakaran, termasuk kemungkinan pelanggaran dalam penyimpanan BBM di area permukiman padat penduduk. []
Diyan Febriana Citra.