Sabu Malaysia Masuk Kalsel Digagalkan

Sabu Malaysia Masuk Kalsel Digagalkan

BANJARBARU – Kepolisian Daerah Kalimantan Selatan (Polda Kalsel) berhasil menggagalkan peredaran narkotika dalam jumlah besar yang diduga berasal dari jaringan narkoba internasional Fredy Pratama. Dalam pengungkapan ini, petugas menyita 54,8 kilogram sabu dan 10.355 butir ekstasi.

Kapolda Kalsel Irjen Pol Rosyanto Yudha Hermawan menyebut, penggagalan ini merupakan hasil operasi gabungan antara Polda dan jajaran polres di wilayah Kalimantan Selatan. Ia menjelaskan bahwa jalur penyelundupan narkoba tersebut bermula dari Malaysia dan masuk ke Indonesia melalui Kalimantan Barat dan Kalimantan Tengah, sebelum akhirnya masuk ke Kalimantan Selatan.

“Jadi sebagian yang ditangkap ini merupakan atau masih terafiliasi dengan gembong narkoba Fredy Pratama,” ujar Yudha kepada wartawan, Rabu (04/06/2025).

Petugas mendapati bahwa sabu yang disita dikemas dalam bungkusan teh berlabel China modus yang sudah sering digunakan oleh jaringan Fredy Pratama. Narkotika ini tidak hanya ditujukan untuk wilayah Kalimantan Selatan, tetapi sebagian besar juga direncanakan akan dikirim ke Sulawesi Selatan melalui jalur laut.

“Sabu yang diamankan ini berasal dari Malaysia, dikemas menggunakan kemasan teh China,” jelas Kapolda.

Yudha mengungkapkan bahwa jaringan Fredy Pratama bersifat lintas wilayah dan telah menyebar ke berbagai provinsi seperti Jakarta, Jawa Timur, Bali, dan Sumatera. Jaringan ini dinilai sangat terorganisasi dan sulit ditelusuri, namun upaya pemutusan alur distribusinya terus dilakukan.

“Mereka ini terbilang licin dan daerah operasinya memang dari Malaysia kemudian ke Kalimantan,” tambahnya.

Fredy Pratama sendiri hingga kini masih berstatus buron dan masuk dalam Daftar Pencarian Orang (DPO). Polda Kalsel saat ini bekerja sama erat dengan Bareskrim Polri untuk memburu Fredy dan menghentikan aktivitas jaringan narkoba yang telah beroperasi secara nasional.

“Fredy masih DPO dan akan terus kami buru bersama Bareskrim Polri,” tegas Yudha.

Keberhasilan ini menjadi peringatan akan masih aktifnya jalur perdagangan narkotika internasional yang memanfaatkan wilayah Indonesia sebagai pasar dan jalur distribusi. Aparat kepolisian berkomitmen untuk terus menekan dan membongkar jaringan-jaringan narkoba demi menjaga keamanan dan kesehatan masyarakat. []

Diyan Febriana Citra.

Berita Daerah Hotnews