6 Pasien Enggano Dievakuasi Usai 2 Pekan Terjebak

6 Pasien Enggano Dievakuasi Usai 2 Pekan Terjebak

BENGKULU – Setelah tertahan akibat cuaca ekstrem selama dua pekan, enam warga Pulau Enggano yang sedang sakit akhirnya berhasil dievakuasi ke Kota Bengkulu, Sabtu (07/06/2025). Evakuasi dilakukan menggunakan Kapal Motor Penumpang (KMP) Pulo Tello, yang sebelumnya tidak dapat beroperasi karena gelombang tinggi dan badai di perairan Samudra Hindia.

Selain membawa pasien, kapal juga mengangkut 134 penumpang lainnya yang merupakan warga Pulau Enggano. Mereka telah menunggu kepastian jadwal keberangkatan sejak dua minggu lalu.

“Ada 140 penumpang warga Pulau Enggano kami bawa. Enam pasien sakit memerlukan rujukan. Delapan belas orang kami gratiskan tiketnya, pasien, keluarga dan perawatnya,” ujar Kepala Supervisi PT Angkutan Sungai Danau dan Penyeberangan (ASDP) Indonesia Ferry (Persero) Bengkulu, Radmiadi, saat dikonfirmasi di Bengkulu, Sabtu.

Setibanya di Pelabuhan Pulau Baai, enam pasien tersebut langsung dirujuk ke fasilitas kesehatan terdekat. Untuk mempercepat penanganan, empat ambulans dari Pemerintah Kota Bengkulu dan tiga dari Kantor Kesehatan Pelabuhan telah disiagakan di dermaga.

Radmiadi menyampaikan permohonan maaf kepada warga karena pelayanan angkutan laut sempat terganggu akibat kondisi alam. Ia mengakui bahwa selama tiga bulan terakhir, layanan penyeberangan dari dan menuju Pulau Enggano belum berjalan maksimal.

“Pada masyarakat kami mohon maaf belum maksimal melayani karena badai di tengah laut sehingga kapal selama dua minggu tak bisa berlayar dan menunggu di Pulau Enggano,” ungkapnya.

Ia menambahkan, kendala utama yang dihadapi saat ini adalah belum rampungnya pengerukan alur pelayaran di Pelabuhan Pulau Baai. Hal ini menyebabkan proses bersandar dan berlayar kapal kerap terkendala, terutama saat gelombang tinggi.

“Mudah-mudahan pengerukan segera selesai sehingga pelayanan dapat kembali normal,” ujar Radmiadi.

Diketahui, Pulau Enggano merupakan salah satu wilayah terluar Indonesia di Provinsi Bengkulu yang kerap menghadapi kesulitan akses, terutama saat cuaca ekstrem. Kondisi geografis dan minimnya infrastruktur turut mempersulit mobilitas warga, terutama dalam situasi darurat seperti saat ini.

Pemerintah daerah diharapkan dapat mempercepat pembenahan sarana transportasi laut guna memastikan kebutuhan dasar warga terpenuhi dan kejadian serupa tidak terulang. []

Diyan Febriana Citra.

Berita Daerah Hotnews