SULAWESI TENGAH – Dalam suasana Hari Raya Iduladha 1446 H, Menteri Transmigrasi Iftitah Sulaiman Suryanagara melakukan kunjungan kerja ke Provinsi Sulawesi Tengah. Salah satu momen menarik terjadi saat Iftitah memilih menyetir sendiri mobil dinasnya usai melaksanakan salat Iduladha di Desa Olobojo, Kecamatan Sigi Kota, Kabupaten Sigi, Jumat (06/06/2025).
Menariknya, di kursi penumpang depan duduk Gubernur Sulawesi Tengah Anwar Hafid yang mendampingi langsung perjalanan tersebut. Kebersamaan keduanya di balik kemudi mobil dinas menjadi perbincangan hangat, karena memperlihatkan sisi kesederhanaan dan kedekatan seorang pejabat tinggi negara kepada masyarakat maupun mitra kerja daerah.
“Saya dan Pak Menteri banyak ngobrol sepanjang jalan. Beliau memang lebih nyaman nyetir sendiri kalau medannya memungkinkan,” ujar Anwar Hafid dalam keterangan tertulis yang diterima pada Sabtu (07/06/2025).
Namun, bagi Anwar, yang lebih penting dari sekadar memilih menyetir sendiri adalah sikap rendah hati dan keteladanan yang ditunjukkan oleh Menteri Iftitah. Ia menilai gaya kepemimpinan seperti ini jarang terlihat di kalangan pejabat tinggi negara.
“Ini bukan soal nyetir sendiri. Tapi bagaimana seorang pejabat publik mampu menunjukkan bahwa ia dekat dengan rakyat, sederhana, dan siap bekerja dalam segala situasi,” lanjutnya.
Kehadiran Iftitah di Desa Olobojo sendiri bukan hanya sebagai agenda formal kenegaraan, tetapi juga sebagai bentuk penguatan peran daerah transmigrasi sebagai wilayah yang layak mendapat perhatian serius dari pemerintah pusat. Iftitah mengikuti salat Iduladha bersama warga desa, menunjukkan komitmennya untuk hadir langsung di tengah masyarakat.
Turut mendampingi kegiatan tersebut, hadir pula Wakil Gubernur Sulawesi Tengah dr. Reny Lamadjido, Ketua TP-PKK Sulteng Sry Nirwanti Bahasoan, Bendahara Umum HIPMI Sulteng Fathur Razaq, serta sejumlah pejabat provinsi dan kabupaten lainnya.
Melalui pendekatan yang humanis dan langsung turun ke lapangan, Iftitah ingin menegaskan bahwa daerah transmigrasi bukan sekadar titik administratif di peta, tetapi bagian integral dari pembangunan nasional yang harus dirangkul dan diperkuat. []
Diyan Febriana Citra.