PATI – Kepolisian Resor Kota (Polresta) Pati melaksanakan operasi Blue Light Patrol guna menjaga ketertiban umum serta menekan potensi gangguan keamanan di wilayah hukum mereka. Dalam patroli yang berlangsung sejak Sabtu malam hingga Minggu dini hari (7–8 Juni 2025), sebanyak 16 remaja dan 11 unit sepeda motor berhasil diamankan.
Kegiatan yang dipimpin langsung oleh satuan gabungan dari Polsek Kota Pati, Satlantas, dan Samapta ini dimulai pukul 22.00 WIB dengan kekuatan 35 personel. Jalur patroli difokuskan pada ruas-ruas yang dianggap rawan, seperti Jalan Sunan Kalijaga, Jalan Kembang Joyo, serta Jalan Pati–Juwana.
Kasatlantas Polresta Pati, AKP Riki Fahmi, menjelaskan bahwa pemilihan rute dilakukan berdasarkan hasil pemetaan kerawanan wilayah.
“Kami melakukan pengawasan menyeluruh di titik-titik yang menurut data sering terjadi gangguan ketertiban, termasuk balap liar dan potensi tawuran remaja,” ujarnya.
Lebih lanjut, Kapolsek Pati, Iptu Heru Purnomo, menyampaikan bahwa operasi ini menyasar dua titik utama yang sering dijadikan lokasi pertemuan kelompok remaja untuk tawuran, yakni Simpang Empat Jalan Lingkar Selatan (JLS) Ngantru dan Jalan Lingkar Selatan Pati.
“Puncak kegiatan ini adalah penertiban 16 remaja dan 11 unit motor yang berhasil diamankan petugas,” ungkapnya dalam keterangan tertulis, Minggu (08/06/2025).
Menurut Heru, para remaja tersebut langsung dibawa ke Polsek untuk menjalani pemeriksaan, pembinaan, serta edukasi. Setelah dilakukan pendalaman, hanya tiga dari mereka yang teridentifikasi tergabung dalam kelompok remaja yang kerap membuat keributan di wilayah tersebut.
Selama operasi berlangsung, petugas menggunakan kendaraan patroli bersirene biru sebagai simbol kehadiran aparat di lapangan. Langkah ini diharapkan mampu mencegah niat para pelaku yang hendak melakukan aksi tawuran. Polresta Pati juga mengimbau para orang tua untuk lebih aktif mengawasi pergaulan anak-anak mereka.
“Kami minta peran serta orang tua untuk membentengi anak dari lingkungan negatif. Jika terbukti mengganggu ketertiban, kami tidak akan ragu untuk menindak tegas,” tegas Heru.
Upaya preventif seperti ini dinilai penting untuk menciptakan rasa aman di masyarakat, terutama menjelang akhir pekan yang kerap menjadi waktu rawan aktivitas negatif di kalangan remaja. []
Diyan Febriana Citra.