BEKASI – Warga Perumahan Bumi Kahuripan Indah (BKI), Kecamatan Sukatani, Kabupaten Bekasi, kembali memprotes layanan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Bhagasasi yang dinilai buruk. Sejak Maret 2025, aliran air bersih ke permukiman mereka kerap mati, sementara tagihan tetap berjalan bahkan semakin tinggi.
Aksi protes dilakukan warga secara terbuka pada Senin (09/06/2025), dengan membentangkan spanduk berisi tuntutan dan keluhan terhadap pelayanan PDAM. Mereka berkumpul di salah satu sudut perumahan, di tengah antrean warga yang sedang menunggu giliran mengambil air bersih.
“Ini sudah sering terjadi. Air jalan, tapi nanti mati lagi. Pernah seminggu enggak ada air. Ini menyulitkan kita. Kita merasa terzalimi oleh pihak PDAM,” ujar Rio Harmonis (32), salah satu warga BKI.
Menurut Rio, masalah ini telah berlangsung hampir tiga bulan. Sebanyak 1.900 kepala keluarga terdampak langsung oleh gangguan pasokan air bersih tersebut. Tidak sedikit warga yang akhirnya harus membeli air galon demi memenuhi kebutuhan mandi dan memasak.
“Setiap hari kami bisa beli sampai sepuluh galon, itu bisa habis Rp 60.000. Belum lagi kalau untuk cuci dan bersih-bersih lainnya,” katanya.
Sebagian warga bahkan terpaksa menumpang air dari tetangga yang memiliki sumur bor. Namun, cara ini juga bukan tanpa kendala. “Tapi kita juga enggak enak sama tetangga meminta-minta,” keluh Rio.
Ironisnya, meski air kerap tak mengalir, tagihan PDAM tetap muncul dengan nominal yang justru meningkat. “Ada yang Rp 200.000, Rp 300.000, bahkan Rp 500.000 per bulan sejak puasa. Kilometer jalan terus, tagihan jalan terus, malah makin membengkak,” tambahnya.
Warga mendesak PDAM Tirta Bhagasasi memberikan solusi konkret. Salah satunya adalah membangun penampungan air bersih berkapasitas besar agar kebutuhan seluruh warga bisa terlayani dengan layak saat aliran utama terganggu.
“Segera berikan solusi. Kita minta dibuatkan penampungan yang besar agar bisa mencukupi kebutuhan air di BKI ini,” tegas Rio.
Hingga berita ini ditulis, manajemen PDAM Tirta Bhagasasi belum memberikan tanggapan atas keluhan warga meskipun telah dihubungi melalui pesan singkat.