Penyelundupan Sabu Pakai Drone Digagalkan

Penyelundupan Sabu Pakai Drone Digagalkan

BANDUNG — Upaya penyelundupan narkotika jenis sabu ke Lembaga Pemasyarakatan Narkotika Kelas II A Bandung berhasil digagalkan petugas setelah sebuah drone mencurigakan terbang melintas di atas blok hunian. Insiden itu terjadi pada Sabtu (09/06/2025) dan sempat terekam kamera ponsel salah satu petugas.

Rekaman tersebut menunjukkan drone berukuran sedang membawa sebuah bungkusan. Dalam video yang sempat tersebar luas di media sosial, terlihat perangkat tersebut menjatuhkan benda mencurigakan di dalam area lapas.

Petugas yang berjaga langsung menindaklanjuti kejadian itu dan berhasil mengamankan barang yang dijatuhkan. Hasil pemeriksaan menunjukkan bahwa bungkusan tersebut berisi dua paket narkotika jenis sabu dengan total berat 25 gram.

“Hasil pemeriksaan sementara menunjukkan bahwa bungkusan tersebut berisi dua paket sabu seberat total 25 gram. Kami segera berkoordinasi dengan Satresnarkoba Polresta Bandung dan menyerahkan seluruh barang bukti beserta WBP terkait untuk penanganan lebih lanjut,” ujar Kepala Kesatuan Pengamanan Lapas (Ka KPLP) Muhammad Nurzaman dalam keterangan tertulis, Selasa (10/06/2025).

Nurzaman menjelaskan, awalnya petugas mencurigai pergerakan drone yang tidak lazim melintas di atas area blok hunian. Setelah melakukan pengamatan lebih lanjut, petugas menyaksikan bungkusan dijatuhkan dan langsung melakukan penyisiran.

Ia menduga ada keterlibatan warga binaan dalam percobaan penyelundupan tersebut. Meski demikian, respons cepat dari petugas berhasil mencegah sabu itu jatuh ke tangan yang salah.

“Upaya penyelundupan narkotika jenis sabu dengan modus canggih menggunakan drone berhasil digagalkan oleh petugas pengamanan,” kata Nurzaman.

Sementara itu, Kalapas Narkotika Kelas II A Bandung Ahmad Tohari menegaskan bahwa kejadian ini menjadi bukti bahwa metode penyelundupan semakin kompleks dan membutuhkan kewaspadaan tinggi.

“Modus semakin canggih, tetapi komitmen kami menjaga keamanan jauh lebih kuat. Tidak ada celah untuk penyelundupan,” tegasnya.

Tohari menyebut, penggunaan teknologi seperti drone menunjukkan bahwa pelaku kejahatan terus berinovasi. Namun, ia memastikan jajarannya tetap siaga dan terlatih dalam menghadapi berbagai modus baru.

Penyelidikan atas kasus ini masih berlangsung, termasuk untuk mengungkap pihak yang berada di balik kendali drone dan siapa saja warga binaan yang terlibat. []

Diyan Febriana Citra.

Berita Daerah Hotnews