Bayi Kembar Siam Dipisah, Gubernur Jabar Apresiasi

Bayi Kembar Siam Dipisah, Gubernur Jabar Apresiasi

BANDUNG – Keberhasilan tim medis Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung dalam melakukan operasi pemisahan bayi kembar siam asal Kabupaten Tasikmalaya mendapat apresiasi tinggi dari Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi. Ia menyampaikan rasa terima kasih mendalam kepada seluruh tim dokter yang terlibat dalam operasi kompleks tersebut.

Gubernur Dedi Mulyadi mengunjungi RSHS pada Selasa (10/06/2025) untuk melihat langsung kondisi bayi pascaoperasi. Dalam kesempatan itu, ia menyampaikan bahwa keberhasilan ini menjadi kabar membahagiakan, bukan hanya bagi keluarga pasien, tetapi juga bagi masyarakat Jawa Barat secara keseluruhan.

“Ini saya, sebagai Gubernur Jawa Barat, mengucapkan terima kasih atas nama seluruh rakyat Jawa Barat pada tim dokter yang menangani operasi bayi kembar siam asal Kabupaten Tasik yang bapaknya adalah guru honorer di madrasah tsanawiyah,” ujar Dedi dalam kunjungannya, yang juga diunggah melalui akun media sosial resminya.

Lebih lanjut, ia menyebut bahwa tangisan kencang sang bayi merupakan pertanda baik bagi kondisi kesehatannya.

“Anaknya sudah menangis dengan keras, itu tandanya sehat,” katanya dengan ekspresi penuh lega.

Dalam kunjungan tersebut, Dedi juga memberi kesempatan kepada dokter yang memimpin operasi untuk berbagi perasaan.

“Bahagia ya. Bahagia tuh, yang kembar siam saja bisa dipisahkan,” ucap Dedi, yang disambut anggukan dan senyum dari para dokter yang mendampinginya.

Gubernur Dedi menegaskan bahwa seluruh biaya tindakan medis, termasuk operasi dan perawatan lanjutan, ditanggung sepenuhnya oleh pihak rumah sakit dengan dukungan penuh dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Ia juga menyelipkan filosofi sederhana dalam penyampaiannya, disertai canda ringan yang mencairkan suasana.

Keberhasilan RSHS Bandung ini menjadi catatan penting dalam dunia kedokteran di Indonesia, mengingat operasi pemisahan bayi kembar siam merupakan tindakan yang kompleks dan berisiko tinggi. Kesuksesan ini diharapkan menjadi inspirasi sekaligus bukti bahwa tenaga medis dalam negeri mampu menangani kasus-kasus yang membutuhkan ketelitian serta kolaborasi lintas disiplin. []

Diyan Febriana Citra.

Berita Daerah Hotnews