CIANJUR – Aktivitas seismik kembali tercatat di wilayah Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, pada Sabtu pagi, 14 Juni 2025. Gempa bumi berkekuatan magnitudo 2,6 mengguncang wilayah tersebut tepat pada pukul 05.21 WIB. Informasi mengenai kejadian ini disampaikan langsung oleh Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melalui akun resmi mereka di platform X (dulu Twitter).
“Gempa 4 km BaratDaya KAB-CIANJUR-JABAR,” tulis BMKG dalam unggahan mereka.
Pusat gempa terdeteksi berada di daratan, dengan kedalaman sekitar 10 kilometer. Lokasi gempa berada tidak jauh dari permukiman warga, meskipun hingga saat ini belum dilaporkan adanya kerusakan fisik maupun korban jiwa. Kendati demikian, masyarakat setempat diminta tetap waspada terhadap kemungkinan gempa susulan, terutama di kawasan rawan longsor atau struktur bangunan yang sudah rapuh.
BMKG menjelaskan bahwa data yang disampaikan bersifat awal dan masih dapat berubah setelah dilakukan analisis lanjutan. “Informasi ini mengutamakan kecepatan, sehingga hasil pengolahan data belum stabil dan bisa berubah seiring kelengkapan data,” jelasnya.
Wilayah Cianjur memang dikenal sebagai salah satu daerah yang aktif secara tektonik. Dalam beberapa tahun terakhir, kabupaten ini kerap dilanda gempa bumi dengan berbagai skala. Meski magnitudo 2,6 tergolong kecil dalam skala Richter, namun gempa jenis ini tetap dapat terasa, terutama jika berpusat di darat dan berada pada kedalaman dangkal, seperti yang terjadi kali ini.
Sejumlah warga di sekitar pusat gempa mengaku sempat merasakan getaran ringan, namun tidak sampai menimbulkan kepanikan. “Tadi pagi sempat terasa seperti ada getaran sebentar. Tapi setelah itu tenang lagi,” ujar Rini (38), warga Kecamatan Warungkondang.
Gempa dengan kekuatan serupa juga pernah terjadi di wilayah ini pada bulan-bulan sebelumnya, menjadi pengingat bagi masyarakat bahwa kesiapsiagaan terhadap bencana alam tetap harus dijaga.
Sementara itu, pihak pemerintah daerah bersama tim penanggulangan bencana daerah (BPBD) menyatakan siap merespons cepat apabila terjadi situasi darurat. Mereka juga terus mengimbau warga agar tidak mudah percaya dengan informasi tidak resmi yang bisa memicu kepanikan.
Masyarakat diimbau untuk selalu memantau informasi dari sumber resmi seperti BMKG dan instansi terkait lainnya untuk mendapatkan data yang valid mengenai aktivitas gempa. []
Diyan Febriana Citra.