Drainase Baru Antasari Dirancang Kurangi Tekanan Banjir

Drainase Baru Antasari Dirancang Kurangi Tekanan Banjir

SAMARINDA – Pemerintah Kota Samarinda tengah memprioritaskan proyek pembangunan infrastruktur drainase sebagai bagian dari solusi jangka menengah untuk menanggulangi banjir tahunan. Salah satu titik fokus adalah kawasan Jalan P Antasari di Kecamatan Samarinda Ulu, yang telah lama menjadi langganan genangan saat musim hujan.

Melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR), Pemkot mengalokasikan anggaran senilai Rp 18 miliar untuk pembangunan sistem saluran drainase yang lebih efisien. Proyek ini tidak berdiri sendiri, melainkan menjadi bagian dari strategi integrasi sistem drainase kota, dengan menghubungkan aliran air hujan langsung ke Sungai Mahakam, alih-alih mengandalkan aliran ke Sungai Karang Asam Kecil yang selama ini kerap meluap.

Pembangunan akan dimulai dari simpang Jalan Siradj Salman, lalu memanjang hingga ke bawah Jembatan Muara Teluk Lerong, menyusuri Jalan P Antasari. Rencana tersebut juga mengacu pada kebutuhan penyesuaian aliran dari proyek sebelumnya yang sudah dibangun di kawasan Jalan P Suryanata.

“Di sana (Jalan P Antasari) memang sudah ada Polder Gang Indra, tapi kapasitasnya terbatas,” kata Kepala UPT Pemeliharaan Saluran Drainase dan Irigasi Dinas PUPR Samarinda, Akhmad Supriyadi, Minggu (15/06/2025).

Menurutnya, pembangunan saluran baru di sisi kiri Jalan P Antasari akan memperkuat fungsi polder yang sudah ada. Diharapkan, limpasan air hujan dapat langsung tertampung dan disalurkan dengan lebih cepat ke Sungai Mahakam.

“Spesifikasi saluran yang dirancang cukup besar. Lebar 3 meter, tinggi 2 meter, dengan panjang sekitar 400 meter. Termasuk pekerjaan trotoar,” jelas Supriyadi.

Ia juga menekankan pentingnya pembangunan drainase ini dalam konteks tekanan aliran air dari kawasan Jalan P Suryanata. Jika tidak diimbangi saluran yang memadai di Antasari, maka air dari Suryanata bisa memperparah kondisi banjir di kawasan hilir.

“Karena tekanan air di Jalan P Suryanata makin tinggi, saluran Antasari menjadi titik krusial yang manfaatnya besar untuk kawasan sekitarnya. Terutama dalam menurunkan risiko banjir,” ujarnya.

Proyek ini saat ini tengah dalam tahap persiapan lelang dan ditargetkan mulai konstruksi pada pertengahan tahun. Pekerjaan akan dilakukan bertahap menyesuaikan ketersediaan anggaran dan desain induk yang telah dirancang.

Drainase baru ini juga diproyeksikan menjadi jalur pelepasan air alternatif yang mampu meringankan beban Sungai Karang Asam Kecil. Dengan begitu, potensi luapan dapat ditekan secara signifikan.

“Perlahan kami upayakan pembangunan drainase hingga genangan banjir bisa dikurangi,” pungkas Supriyadi. []

Diyan Febriana Citra.

Berita Daerah Hotnews