SIDOARJO — Kecelakaan kerja kembali memakan korban jiwa di Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur. Dua orang dilaporkan meninggal dunia dan tiga lainnya dalam kondisi kritis setelah terpapar zat beracun saat membersihkan truk tangki bekas pengangkut bahan kimia. Kejadian ini terjadi di tempat pencucian kendaraan Tirta Abadi, yang terletak di pinggir Jalan Raya Bay Pass Krian, KM 30, Dusun Sidotemu, Kecamatan Krian, Senin (16/06/2025) malam.
Menurut keterangan pihak kepolisian, peristiwa tragis tersebut bermula ketika sebuah truk tronton merek Hino, yang sebelumnya mengangkut residu atau oli bekas dari Serang, Banten, masuk ke area pencucian dalam keadaan kosong. Ketiga pekerja, masing-masing berinisial DAP (23), S (40), dan S (57), langsung memulai proses pencucian sekitar pukul 18.00 WIB.
“Salah satu dari mereka, S (40), masuk ke dalam tangki truk untuk membersihkan bagian dalam. Namun tidak lama kemudian, ia langsung tidak sadarkan diri,” ungkap Kasi Humas Polresta Sidoarjo, Iptu Tri Novi Handono, saat dikonfirmasi, Selasa (17/06/2025).
Melihat rekannya pingsan, dua orang lainnya berupaya memberikan pertolongan dengan ikut turun ke dalam tangki. Sayangnya, mereka juga mengalami nasib serupa. Situasi semakin genting ketika dua warga sekitar, S (44) dan M (51), ikut mencoba menolong dan justru ikut menjadi korban.
“Kedua korban yang merupakan warga sekitar S (44) dan M (51) berusaha membantu dengan masuk ke dalam tangki yang juga langsung pingsan. Saat itu warga yang berdatangan tidak berani menolong untuk masuk ke tangki,” tambah Iptu Novi.
Upaya evakuasi pun akhirnya melibatkan tim pemadam kebakaran dan pihak kepolisian dari Polsek Krian. Petugas melakukan penyelamatan menggunakan alat pelindung dan mengangkut kelima korban ke dua rumah sakit terdekat, RSU Anwar Medika dan RSU Yapalis Krian.
Dari hasil pemeriksaan medis, dua orang dinyatakan meninggal dunia akibat dugaan keracunan gas dari sisa bahan kimia dalam tangki. Korban meninggal adalah DAP (23) dan S (40). Sementara tiga lainnya kini dalam kondisi kritis dan masih menjalani perawatan intensif.
“Setelah dilakukan pemeriksaan bahwa korban meninggal dunia dua orang dan kritis tiga orang. Korban meninggal diduga keracunan gas yang dihasilkan dari residu atau oli bekas,” kata Iptu Novi.
Insiden ini membuka kembali persoalan serius terkait keselamatan kerja, terutama dalam penanganan bahan berbahaya. Prosedur standar operasional dan penggunaan alat pelindung diri (APD) dinilai masih minim diterapkan di lapangan, yang berdampak fatal bagi para pekerja. []
Diyan Febriana Citra.