BOGOR – Peristiwa yang nyaris berujung tragis terjadi di Bojonggede, Kabupaten Bogor, ketika seorang pria berusia 60 tahun berinisial HA terperosok dan tertimbun lumpur saat tengah menggali lubang untuk septic tank di rumah menantunya. Kejadian tersebut menyoroti pentingnya aspek keselamatan dalam pekerjaan konstruksi skala rumah tangga yang kerap dianggap sepele.
Insiden terjadi pada Senin (16/06/2025) sekitar pukul 16.00 WIB. HA yang saat itu membantu proses penggalian septic tank tiba-tiba terjatuh dan terjebak di dalam lumpur hingga sebatas leher. Tanah di sekitar lokasi yang labil membuat tubuhnya cepat tertimbun.
“Betul. Telah diterima informasi bahwa seorang warga tertimbun tanah saat melakukan penggalian untuk membuat septic tank,” ujar Kepala Dinas Pemadam Kebakaran Kabupaten Bogor, Yudi Santosa, saat dihubungi pada Senin (16/06/2025).
Yudi menjelaskan bahwa korban sempat berada dalam kondisi kritis di dalam lubang, dengan tubuh tertutup lumpur hampir sepenuhnya.
“Korban kecebur ke septic tank yang dalamnya itu lumpur. Karena yang diinjak ini lumpur, si korban ini badannya tenggelam (tertimbun) sampai bagian leher,” terang Yudi.
Warga setempat sempat mencoba memberikan pertolongan darurat, namun upaya mereka belum membuahkan hasil. Situasi pun dilaporkan kepada petugas pemadam kebakaran yang segera mengerahkan tim penyelamat ke lokasi kejadian.
“Warga sempat berupaya melakukan pertolongan, namun tidak berhasil. Sehingga kemudian melaporkan kejadian tersebut kepada petugas pemadam kebakaran untuk dilakukan evakuasi terhadap korban yang tertimbun,” imbuhnya.
Tim Damkar menerima laporan pada pukul 17.09 WIB dan tiba di lokasi sekitar pukul 17.34 WIB. Proses evakuasi memakan waktu satu jam. Meski HA berhasil dikeluarkan dari lubang, kondisinya saat itu sudah sangat lemah.
“Korban bisa terangkat, kita evakuasi tetapi denyut nadi sudah lemah, jadi langsung dibawa ke rumah sakit. Tadi ada juga relawan, dibantu dulu, langsung dibawa ke rumah sakit. Iya, korban dievakuasi dalam keadaan hidup, langsung dibawa ke rumah sakit,” tuturnya.
Peristiwa ini menjadi pengingat bahwa setiap pekerjaan, sekecil apa pun, tetap memerlukan standar keselamatan kerja yang memadai. Penggunaan peralatan pelindung serta pengawasan yang cermat dapat mencegah kecelakaan serupa terjadi kembali di lingkungan rumah tangga. []
Diyan Febriana Citra.