SEMARANG – Kota Semarang menjadi saksi semarak kompetisi olahraga pelajar tingkat provinsi saat Pekan Olahraga Pelajar Daerah (Popda) Jawa Tengah 2025 resmi digelar. Sebanyak 2.344 atlet muda dari jenjang SMA/sederajat yang mewakili 35 kabupaten/kota se-Jawa Tengah saling unjuk kemampuan dalam ajang yang berlangsung sejak 16 hingga 19 Juni 2025 ini.
Bukan sekadar kompetisi, Popda Jateng kali ini menjadi wahana penting dalam pembinaan dan seleksi atlet muda daerah yang akan disiapkan menuju ajang Pekan Olahraga Pelajar Nasional (Popnas) 2025 dan even internasional.
Menurut Kepala Bidang Olahraga Disporapar Jateng, Suci Baskorowati, Popda Jateng 2025 tidak hanya berfungsi sebagai ajang adu prestasi, tetapi juga sebagai tolok ukur perkembangan pembinaan olahraga pelajar di daerah.
“Popda Jateng 2025 sebagai ajang evaluasi hasil pembinaan prestasi olahraga pelajar tingkat daerah, dan diharapkan menghasilkan calon-calon atlet nasional, yang dapat berprestasi mengharumkan daerah di event nasional dan nama bangsa di event olahraga tingkat Asia Tenggara, Asia, dan dunia,” ujar Suci melalui keterangan tertulis, Rabu (18/06/2025).
Para peserta yang berusia antara 16 hingga 18 tahun ini bertanding dalam 21 cabang olahraga, mulai dari cabang unggulan seperti atletik, renang, dan bulu tangkis hingga cabor bela diri seperti taekwondo, pencak silat, dan wushu.
Seluruh pertandingan tersebar di sejumlah fasilitas olahraga andalan Kota Semarang, seperti GOR Sahabat, Stadion Jatidiri, Tri Lomba Juang, serta fasilitas di lingkungan Universitas Negeri Semarang dan Universitas Dian Nuswantoro.
Hingga hari kedua pelaksanaan, Kota Semarang memimpin perolehan medali sementara dengan raihan 10 emas, 6 perak, dan 5 perunggu. Disusul Kota Surakarta dan Kabupaten Pati yang juga menunjukkan performa menjanjikan.
Tak hanya berdampak pada sektor olahraga, penyelenggaraan Popda tahun ini juga memberi stimulus positif terhadap perekonomian lokal. Dengan melibatkan 868 pelatih dan ofisial yang mendampingi para atlet, sejumlah sektor seperti penginapan, kuliner, dan transportasi di Kota Semarang ikut terdampak secara ekonomi.
“Ajang ini juga bertujuan mengukur pencapaian pembinaan atlet pelajar daerah, sekaligus membangkitkan semangat dan motivasi mereka untuk terus berlatih dan meraih prestasi,” tambah Suci.
Popda Jateng menjadi simbol penting bahwa olahraga pelajar bukan hanya tentang mencetak pemenang, melainkan membangun fondasi prestasi olahraga nasional dari tingkat paling dasar: sekolah dan komunitas lokal. []
Diyan Febriana Citra.