BLITAR — Dalam suasana yang tenang dan khusyuk, Wakil Presiden Republik Indonesia, Gibran Rakabuming Raka, memulai hari kedua kunjungan kerjanya di Kota Blitar, Jawa Timur, dengan berziarah ke makam Presiden pertama Indonesia, Ir. Soekarno. Ziarah tersebut berlangsung pada Rabu pagi, (18/06/2025).
Sekitar pukul 07.00 WIB, Gibran tiba di kompleks pemakaman Bung Karno. Ia mengenakan pakaian sederhana: kemeja putih dipadukan dengan celana panjang hitam, mencerminkan kesan formal namun santai. Turut mendampinginya dalam ziarah itu adalah Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa.
Gibran dan Khofifah terlihat turun dari kendaraan secara bersamaan, berjalan menyusuri pelataran menuju makam dengan penuh penghormatan. Setibanya di area makam, keduanya melepaskan alas kaki, sebagaimana lazimnya ketika memasuki lokasi suci dan penuh penghormatan.
Di sana, mereka disambut oleh juru kunci makam yang memimpin doa bagi almarhum proklamator bangsa. Dalam momen yang sarat makna itu, Gibran dan Khofifah duduk berdampingan, memanjatkan doa dengan sikap khidmat.
Prosesi doa berlangsung dalam suasana hening, disaksikan oleh sejumlah pejabat yang juga turut hadir, di antaranya Panglima Kodam V/Brawijaya Mayjen TNI Rudy Saladin serta Kapolda Jawa Timur Irjen Pol Nanang Avianto.
Usai doa bersama, Gibran bersama Khofifah menaburkan bunga di atas makam Bung Karno. Sebagai tokoh nasional yang menjadi simbol kemerdekaan dan semangat kebangsaan, Bung Karno masih menjadi inspirasi bagi banyak pemimpin muda, termasuk Wapres Gibran.
Kegiatan ziarah ini merupakan bagian dari rangkaian kunjungan kerja Gibran di Blitar yang berlangsung selama dua hari, sejak 17 Juni hingga 18 Juni 2025. Selain ziarah, Gibran juga dijadwalkan bertemu dengan tokoh masyarakat, mengunjungi pesantren, serta menyapa pelaku UMKM di wilayah tersebut.
Dalam lawatan ini, Gibran tampak ingin menunjukkan kedekatan dengan akar sejarah bangsa. Dengan mendatangi makam Bung Karno, Gibran seperti hendak menegaskan pentingnya refleksi nilai-nilai perjuangan dan keteladanan pendiri bangsa dalam menghadapi tantangan zaman. []
Diyan Febriana Citra.