SUMBAWA – Ketegangan memuncak di depan Kantor Bupati Sumbawa, Nusa Tenggara Barat (NTB), saat puluhan pekerja dari PT Udayana Putra menggelar aksi protes, Rabu (18/06/2025). Aksi ini digelar sebagai respons atas keputusan sepihak PT Sumbawa Juta Raya (SJR) yang menghentikan kerja sama tanpa pemberitahuan resmi, melainkan hanya melalui pesan WhatsApp.
Keputusan tersebut berdampak langsung pada nasib ratusan pekerja yang kini kehilangan mata pencaharian. Para demonstran mendesak Pemerintah Kabupaten Sumbawa agar memanggil manajemen PT SJR dan meminta klarifikasi secara terbuka atas tindakan yang dinilai tidak profesional tersebut.
“Padahal, kerja sama telah terbangun cukup lama meskipun dalam kerja sama ini tidak ada kontrak secara tertulis antara pihak PT SJR dengan PT Udayana Putra. Karena hanya berdasarkan kesepakatan lisan dan kepercayaan bekerja sama,” ujar Herman, salah satu perwakilan demonstran.
Herman juga menyoroti kontribusi besar PT Udayana Putra sebagai mitra lokal yang telah mendukung operasional PT SJR selama bertahun-tahun. Ia menyayangkan bahwa kerja sama yang terjalin lama berakhir secara mendadak tanpa komunikasi layak.
“Yang lebih miris lagi, PT Udayana Putra adalah salah satu perusahaan lokal yang selama ini memiliki track record yang cukup baik dalam kemitraannya,” lanjutnya.
Demonstran mendesak Bupati Sumbawa, Syarafuddin Jarot, untuk turun tangan secara langsung. Mereka menuntut agar pemutusan kerja sama ini tidak hanya dilihat dari sisi legalitas kontrak, tetapi juga dari sisi etika bisnis dan tanggung jawab sosial perusahaan terhadap masyarakat lokal.
Namun, dalam aksi tersebut, Bupati tidak hadir karena tengah menghadiri agenda rapat. Para perwakilan massa hanya ditemui oleh Kepala Bagian Perekonomian dan Sumber Daya Setda Sumbawa, Khairuddin. Ia menyampaikan bahwa pemerintah daerah akan menjadwalkan ulang pertemuan antara pihak PT SJR dan PT Udayana Putra dalam waktu dekat.
Sebelumnya, Bupati Jarot telah menyatakan komitmennya untuk terus mendorong investor agar menggandeng mitra lokal dalam operasional mereka. Hal ini sejalan dengan upaya memperkuat perekonomian masyarakat Sumbawa dan memastikan investasi tidak mengabaikan kepentingan lokal.
Usai audiensi singkat, massa melanjutkan aksi ke kantor PT SJR guna menyampaikan aspirasi langsung. Mereka berharap persoalan ini bisa segera mendapatkan penyelesaian yang adil. []
Diyan Febriana Citra.