TANGERANG SELATAN — Respons cepat Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Tangerang Selatan kembali diuji setelah hujan lebat mengguyur wilayah tersebut pada Jumat malam, 20 Juni 2025. Dua kawasan permukiman dilaporkan terendam banjir dengan ketinggian air yang bervariasi, bahkan mencapai hingga 180 sentimeter.
Komandan Peleton Satgas BPBD Kota Tangsel, Dian Wiryawan, mengonfirmasi bahwa dua lokasi terdampak cukup serius adalah Perumahan CPS 2 RW 06 di Kelurahan Keranggan dan Cluster Flamingo Blok B8-B9 di Serpong Lagoon, Kelurahan Kademangan.
“Di Perumahan CPS 2, air mulai naik sejak pukul 19.30 WIB akibat hujan deras yang cukup lama dan luapan air dari kali. Tinggi muka air (TMA) di lokasi tersebut bervariasi antara 25 hingga 180 sentimeter (cm),” ujar Dian saat dikonfirmasi.
Sekitar 50 kepala keluarga (KK) di Perumahan CPS 2 terpaksa bertahan di tengah genangan yang belum menunjukkan tanda-tanda surut. Di lokasi berbeda, yaitu Serpong Lagoon, banjir disebabkan oleh jebolnya tanggul yang berbatasan langsung dengan aliran kali. Akibatnya, air dengan cepat mengalir masuk ke permukiman.
“Air mulai masuk dengan ketinggian antara 20 sampai 70 sentimeter. Ada sekitar 40 KK yang terdampak,” jelas Dian.
Menanggapi situasi tersebut, BPBD Tangsel segera menerjunkan tim evakuasi yang terdiri dari 14 personel lengkap dengan dua unit perahu karet. Tim ditugaskan untuk membantu warga serta memantau perkembangan ketinggian air di lokasi.
“Kami terus pantau perkembangan cuaca dan kondisi lapangan. Jika diperlukan, bantuan tambahan akan segera dikerahkan,” ujarnya.
Upaya penanganan yang dilakukan BPBD mencakup penyisiran rumah warga, distribusi bantuan darurat, dan penilaian kerusakan fasilitas umum. Dian juga menegaskan bahwa sampai saat ini, wilayah lain di Kota Tangsel masih berada dalam kondisi aman, meski pemantauan tetap dilakukan secara intensif mengingat curah hujan yang masih berpotensi tinggi.
Banjir ini menjadi peringatan penting bagi masyarakat Tangsel untuk selalu waspada, terutama saat musim hujan. Pemerintah daerah diharapkan terus memperkuat infrastruktur penanggulangan bencana serta mempercepat pembangunan sistem drainase yang memadai, khususnya di kawasan rawan banjir seperti Keranggan dan Kademangan. []
Diyan Febriana Citra.