SMP Sungai Kunjang: Perkelahian Siswi Karena Masalah Iuran, Bukan Perundungan

SMP Sungai Kunjang: Perkelahian Siswi Karena Masalah Iuran, Bukan Perundungan

SAMARINDA – Sebuah video berdurasi 1 menit 15 detik yang memperlihatkan perkelahian antarsiswi di sebuah ruang kelas SMP Sungai Kunjang, Kota Samarinda, viral di media sosial. Peristiwa tersebut terjadi pada Selasa (20/5/2025) sore di ruang kelas VIII seusai jam sekolah.

Menanggapi video yang mengundang perhatian publik tersebut, pihak sekolah menegaskan bahwa insiden itu bukanlah bentuk perundungan atau bullying, melainkan kesalahpahaman antarsiswi.

“Ini bukan tindakan perundungan. Hanya kesalahpahaman antar anak-anak. Awalnya saling olok-olok, lalu salah satu menonjok, dibalas, dan akhirnya terjadi perkelahian,” ujar NA, Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan, saat dikonfirmasi Rabu (21/5/2025).

Menurut keterangan pihak sekolah, pemicu insiden tersebut adalah persoalan iuran sebesar Rp5.000 untuk keperluan latihan tari dalam kegiatan sekolah bertajuk Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5). Dua siswi kembar dikabarkan tidak bersedia membayar iuran, yang kemudian memicu olok-olok dan akhirnya berujung pada pertikaian fisik.

“Salah satu dari mereka diejek dengan sebutan tidak pantas, lalu saling emosi dan terjadilah perkelahian,” terang NA.

Dalam video yang beredar, tampak beberapa siswi lain mencoba melerai pertikaian. Bahkan, ada di antara mereka yang turut terkena pukulan.

Pihak sekolah mengungkapkan bahwa kejadian tersebut telah dimediasi dengan melibatkan pihak kepolisian. Proses mediasi dilaksanakan Rabu pagi dan dihadiri oleh personel dari Satuan Reserse Kriminal (Reskrim) Polresta Samarinda.

“Anak-anak yang terlibat telah membuat surat pernyataan untuk tidak mengulangi perbuatan tersebut. Jika insiden serupa terulang, maka akan ditangani langsung oleh pihak kepolisian,” tutup NA.[]

Putri Aulia Maharani

Berita Daerah