Jasad Pemuda Solo Ditemukan di Kebun Usai 4 Hari Hilang

Jasad Pemuda Solo Ditemukan di Kebun Usai 4 Hari Hilang

SOLO — Keheningan di kawasan Kelurahan Kadipiro, Kecamatan Banjarsari, Kota Solo, mendadak terusik oleh penemuan sesosok jasad pria muda, Senin (23/06/2025). Warga dikejutkan oleh aroma tak sedap dari kebun kosong di samping rumah milik seorang warga bernama Kamto.

Jasad yang kemudian diketahui bernama Royhan Zaki (21) ditemukan dalam kondisi masih mengenakan pakaian lengkap berupa baju dan sarung. Ia sebelumnya dilaporkan hilang oleh keluarga sejak Kamis (19/06/2025) dan telah dicari ke berbagai penjuru kota tanpa hasil.

Lurah Kadipiro, Arif Budiman, menjelaskan bahwa jasad Zaki pertama kali ditemukan oleh Kamto yang curiga dengan bau bangkai yang muncul di sekitar rumahnya.

“Awalnya tercium bau bangkai dari sekitar rumah Bapak Haji Kamto. Dicari di dalam rumah tidak ketemu, lalu dicari ke kebun samping rumah,” ujar Arif.

“Di sudut kebun, ternyata ditemukan sesosok tubuh tergeletak.”

Zaki ditemukan dalam posisi tertutup sarung. Saat sarung itu dibuka oleh warga yang curiga, mereka terkejut mendapati bahwa bau tersebut berasal dari tubuh manusia.

“Setelah sarungnya dibuka, terlihat ada kaki manusia. Saat itu juga langsung dilaporkan ke pihak kelurahan dan diteruskan ke kepolisian,” sambung Arif.

Pihak keluarga yang sebelumnya telah membuat laporan kehilangan segera dihubungi. Sang ayah, Sugeng, datang ke lokasi dan memastikan bahwa jasad tersebut adalah anaknya yang telah menghilang selama empat hari.

Menurut keterangan Arif, keluarga menyebut bahwa almarhum Zaki memiliki riwayat gangguan kejiwaan. Ia sering tampak kebingungan dan sulit diajak berkomunikasi, namun keluarga telah menerima kepergiannya dengan ikhlas.

Warga sekitar pun mengenal Zaki sebagai pribadi pendiam yang telah menunjukkan gejala depresi sejak duduk di bangku sekolah menengah pertama. Salah seorang warga berinisial IF (44) membenarkan kondisi tersebut.

“Zaki mau pulang ke rumah dari rumah nenek. Zaki biasanya jalan kaki,” kata IF.

“Mungkin mau pulang bingung, nge-blank nggak bisa pulang, soalnya dulu juga gitu, tapi dulu sempat ketemu tetangga, terus diantar pulang.”

Kejadian ini menjadi pengingat bahwa isu kesehatan mental di masyarakat masih memerlukan perhatian serius. Banyak individu dengan gangguan jiwa hidup tanpa pengawasan intensif, sehingga rentan terhadap situasi yang membahayakan keselamatan mereka sendiri.

Sementara itu, pihak kepolisian setempat telah melakukan pemeriksaan di lokasi dan mengevakuasi jasad korban untuk keperluan visum. Dugaan sementara, tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban. []

Diyan Febriana Citra.

Berita Daerah Hotnews