Ratusan Napi Ikut Perkemahan Pramuka di Cibinong

Ratusan Napi Ikut Perkemahan Pramuka di Cibinong

BOGOR — Sebuah pemandangan tak biasa tampak di Lapas Kelas IIA Cibinong, Bogor, Jawa Barat, pada Senin (23/06/2025) pagi. Ratusan warga binaan, mengenakan seragam lengkap Pramuka, berkumpul dan berbaris rapi di lapangan upacara dalam rangka pembukaan Perkemahan Satya Dharma Bakti Pemasyarakatan 2025.

Kegiatan ini dibuka secara resmi oleh Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan (Imipas) Agus Andrianto sebagai bagian dari rangkaian menyambut Hari Pramuka Nasional ke-64. Tak hanya warga binaan dari berbagai lapas di Indonesia yang ikut serta, kegiatan ini juga diikuti oleh pelajar dari sejumlah sekolah yang diundang khusus untuk berbaur dalam kegiatan pembinaan tersebut.

Kegiatan perkemahan ini bukan sekadar simbolik. Melalui pendekatan edukatif dan pembinaan karakter, para peserta yang sebagian besar merupakan narapidana dengan berbagai latar belakang kasus hukum dilibatkan dalam aktivitas yang membentuk kedisiplinan, kerja sama, dan nilai kebangsaan.

“Tema ini mengandung makna yang sangat mendalam dan mencerminkan bahwa proses pemasyarakatan tidak hanya mempersiapkan warga binaan untuk menyelesaikan masa binaannya,” kata Agus saat menyampaikan sambutan.

“Tapi juga membina warga binaan untuk tumbuh dan menjadi insan yang tangguh ketika berintegrasi kembali dengan masyarakat,” lanjutnya.

Dalam suasana perkemahan yang diwarnai semangat kebersamaan, warga binaan mengikuti berbagai kegiatan, termasuk baris-berbaris, diskusi kelompok, dan pelatihan keterampilan. Mereka tampak mengenakan topi dan dasi pramuka, menunjukkan kesiapan dan keseriusan dalam mengikuti kegiatan ini secara penuh.

Agus menegaskan bahwa pembinaan di lembaga pemasyarakatan tidak hanya bersifat hukuman, tetapi juga harus mengedepankan proses rehabilitasi sosial dan mental. Harapannya, kegiatan seperti ini dapat menjadi bekal penting bagi warga binaan untuk membentuk kepribadian yang lebih baik.

“Untuk menjadi manusia yang berwawasan kebangsaan, mempunyai rasa nasionalisme dan percaya diri yang tinggi, sehingga dapat menjadi bekal setelah masa pidana,” tegasnya.

Kegiatan ini menjadi bagian dari strategi besar Direktorat Jenderal Pemasyarakatan dalam memperkuat pembinaan berbasis karakter dan nilai-nilai kebangsaan, sehingga narapidana tidak sekadar menjalani hukuman, melainkan diberdayakan sebagai individu yang dapat kembali berkontribusi secara positif bagi masyarakat. []

Diyan Febriana Citra.

Berita Daerah Hotnews