Gelombang Pertama WNI dari Iran Tiba di Tanah Air

Gelombang Pertama WNI dari Iran Tiba di Tanah Air

JAWA BARAT – Pemerintah Indonesia berhasil memulangkan gelombang pertama warga negara Indonesia (WNI) dari Iran pada Selasa sore (24/06/2025), sebagai respons atas meningkatnya ketegangan di Timur Tengah.

Wamenko Polhukam, Lodewijk Freidrich Paulus, mengonfirmasi hasil pemantauan dan evakuasi tersebut usai memberikan kuliah umum di Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) Jatinangor.

“Warga negara kita yang di Iran, alhamdulillah sudah berhasil kita evakuasi, dan sore ini gelombang pertama mulai masuk ke Jakarta,” ujar Lodewijk di sela kegiatan tersebut.

Evakuasi gelombang pertama ini mencakup 29 WNI yang sebelumnya dievakuasi secara darat dari Teheran menuju Baku, Azerbaijan, sebagai transit sebelum diangkut ke Indonesia menggunakan pesawat komersial Kementerian Luar Negeri.

Direktur Perlindungan WNI Kemlu, Judha Nugraha, menambahkan bahwa keberangkatan gelombang pertama ini hanyalah awal. Sebanyak 97 WNI telah mencapai Baku dan dijadwalkan kembali secara bertahap antara Rabu dan Kamis.

Mekanisme evakuasi ini mencerminkan pendekatan berskala besar dan terkoordinasi yang telah dilakukan pemerintah, mengingat jumlah WNI di Iran tercatat mencapai sekitar 385 orang. Proses evakuasi melibatkan perjalanan panjang melintasi darat selama 16 jam dari Teheran ke Baku, sebelum masuk jalur penerbangan pulang.

Latar belakang evakuasi ini terkait langsung dengan lonjakan ketegangan antara Iran dan Israel yang juga melibatkan Amerika Serikat dalam perannya sebagai mediasi gencatan senjata. Pemerintah RI menyikapi situasi tersebut dengan meningkatkan pengawasan dan perlindungan bagi warga negara di daerah rawan konflik.

Presiden & Menlu RI sebelumnya menegaskan kesiapan dalam menyusun skema evakuasi dan menetapkan status siaga di beberapa negara, termasuk Iran, saat konflik Timur Tengah memanas.

Lodewijk juga menyampaikan bahwa tidak semua WNI di Iran memilih untuk dievakuasi. Sebagian besar memilih tinggal di lokasi mereka karena berbagai pertimbangan pribadi.

Pesan penting pemerintah: Mantan prajurit dan narasumber di IPDN tersebut mengimbau seluruh WNI di kawasan konflik untuk tetap waspada dan tidak ragu meminta bantuan jika diperlukan.

“Kami mengimbau agar WNI yang berada di Timur Tengah selalu waspada, bukan saja terkait konflik Iran dan Israel, tetapi juga negara tetangga,” kata Lodewijk.

Sebagai refleksi, keberhasilan evakuasi ini menunjukkan kesiapsiagaan struktur diplomatik dan koordinasi lintas lembaga. Pemerintah menegaskan bahwa jalur evakuasi tetap terbuka selama kondisi keamanan memungkinkan, dan masyarakat Indonesia dapat mengandalkan hotline perlindungan yang tersedia. []

Diyan Febriana Citra.

Berita Daerah Hotnews