PEKANBARU – Kebakaran hutan dan lahan (karhutla) kembali melanda wilayah Riau. Kali ini, api berkobar di lahan gambut yang berada di Desa Karya Indah, Kecamatan Tapung, Kabupaten Kampar. Peristiwa tersebut terjadi pada akhir pekan, Sabtu (28/06/2025), dan memicu kepulan asap tebal yang menyelimuti kawasan sekitar.
Kondisi geografis berupa lahan gambut membuat api dengan cepat membesar dan sulit dikendalikan. Menurut laporan dari Manggala Agni Daerah Operasi (Daops) Sumatera IV Pekanbaru, petugas sudah diterjunkan ke lokasi sejak pagi hari untuk melakukan upaya pemadaman.
“Kami menerima laporan tentang karhutla di Desa Karya Indah pada Jumat malam. Pagi ini tim langsung ke lokasi untuk melakukan pemadaman,” ujar Kepala Daops Manggala Agni, Chaerul Ginting, saat dikonfirmasi melalui pesan WhatsApp.
Kebakaran terjadi di perbatasan Kabupaten Kampar dengan Kota Pekanbaru. Hingga saat ini, kobaran api masih terlihat menyala dan menyemburkan asap pekat, membuat jarak pandang warga di sekitar lokasi terbatas. Meski demikian, Chaerul menyebut belum bisa memastikan total luas lahan yang terbakar.
“Untuk saat ini kami masih fokus melakukan pemadaman. Setelah api berhasil dikendalikan, baru akan dilakukan pengukuran terhadap luas area yang terdampak,” jelasnya.
Sementara itu, jajaran kepolisian juga telah mengambil langkah untuk menyelidiki penyebab karhutla tersebut. Kepala Satuan Reserse Kriminal (Kasatreskrim) Polres Kampar, AKP Gian Wiatma Jonimandala, menyatakan pihaknya sudah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) dan mengumpulkan keterangan dari sejumlah saksi di lokasi.
“Anggota sudah melakukan pengecekan TKP dan meminta keterangan beberapa saksi. Saat ini proses penyelidikan masih berlangsung. Kami berharap bisa segera mengungkap siapa pelaku pembakaran ini,” ujar Gian.
Karhutla di Riau menjadi peringatan serius bagi semua pihak, terutama menjelang musim kemarau. Potensi kebakaran lahan gambut yang sangat rentan terbakar karena sifatnya yang mudah menyimpan bara perlu diwaspadai secara ketat. Pemerintah daerah dan masyarakat diimbau untuk bekerja sama dalam upaya pencegahan agar insiden serupa tidak terus berulang. []
Diyan Febriana Citra.