TABANAN – Koordinasi yang sigap antara tim pencarian dan pertolongan serta laporan cepat dari pihak keluarga berhasil membawa keempat pendaki yang sempat tersesat di Gunung Batukaru, Tabanan, Bali, kembali ke tempat aman, Senin (30/06/2025).
Kepala Basarnas Bali, I Nyoman Sidakarya, menjelaskan bahwa kejadian bermula ketika empat pendaki berangkat dari Denpasar menuju Gunung Batukaru pada Minggu (29/06/2025) sekitar pukul 04.30 Wita. Pendakian dilakukan melalui jalur Pujungan, salah satu jalur populer di kalangan pendaki lokal.
Namun, komunikasi antara rombongan pendaki dan keluarga terputus sejak Minggu siang. “Ibunya melaporkan bahwa anaknya berpamitan untuk melakukan pendakian di Gunung Batukaru bersama tiga teman lainnya, satu orang pria dan dua orang wanita,” ujar Sidakarya, menjelaskan laporan yang diterima dari orang tua Ketut Ganes pada Senin pukul 02.15 Wita.
Kontak terakhir dilakukan pada Minggu pukul 11.00 Wita. Sejak itu, upaya menghubungi para pendaki tak membuahkan hasil. Kecurigaan bahwa mereka tersesat mulai menguat, terlebih setelah ditemukan kendaraan bermotor yang terparkir di titik awal pendakian di jalur Pujungan.
Menanggapi laporan tersebut, tim rescue dari Pos Pencarian dan Pertolongan Buleleng segera diberangkatkan ke lokasi pada pukul 02.30 Wita. Dalam waktu singkat, enam personel SAR sudah melakukan koordinasi dengan berbagai pihak, termasuk BPBD Kabupaten Tabanan, Polsek Pupuan, serta pemandu lokal. Pada pukul 04.05 Wita, tim tiba di Pura Siwa, Desa Pujungan, dan setelah persiapan singkat, proses pencarian dimulai pukul 04.45 Wita.
Beruntung, pada pukul 07.40 Wita, pihak keluarga menerima kabar bahwa para pendaki masih dalam kondisi selamat, meskipun tersesat. Mereka diketahui berada di kawasan Wanagiri Kauh dan sedang berusaha kembali ke arah Pujungan.
“Target kembali bisa dihubungi dan mengatakan bahwa mereka ada di daerah Wanagiri Kauh dan rencananya akan kembali ke Pujungan,” jelas Sidakarya.
Satu dari empat pendaki, Ketut Ganes, telah berhasil mencapai Pujungan pada pukul 08.10 Wita. Sementara itu, tiga temannya masih berada di wilayah Sari Bhuana dan menunggu penjemputan oleh tim SAR.
Meski sempat tersesat, insiden ini berakhir tanpa korban jiwa. Basarnas Bali mengapresiasi peran serta keluarga yang cepat melaporkan kejadian, serta kesiapsiagaan tim SAR gabungan yang mampu menanggapi dengan efisien dan terkoordinasi.
Peristiwa ini juga menjadi pengingat bagi para pendaki untuk merencanakan kegiatan dengan matang, membawa peralatan navigasi, serta memastikan jalur komunikasi tetap terbuka selama pendakian. []
Diyan Febriana Citra.