Kapal Nelayan Tabrak Karang, 7 Orang Dievakuasi

Kapal Nelayan Tabrak Karang, 7 Orang Dievakuasi

KEPULAUAN SERIBU – Kesigapan petugas penyelamat kembali diuji ketika sebuah kapal nelayan mengalami kebocoran di perairan Pulau Semak Daun, Kepulauan Seribu, pada Senin (30/06/2025) dini hari. Kapal dengan nama KM Maju Jaya mengalami kerusakan parah setelah diduga menabrak karang saat melakukan aktivitas penangkapan ikan.

Kepala Seksi Operasi (Kasiops) Gulkarmat Jakarta Utara dan Kepulauan Seribu, Gatot Sulaeman, menjelaskan bahwa informasi awal diterima dari warga sekitar pukul 00.50 WIB.

“Kami mendapatkan informasi ini Senin dini hari pukul 00.50 WIB dari warga yang meminta pertolongan, dan langsung kami turunkan personel,” ujar Gatot.

Kapal tersebut membawa tujuh orang, terdiri atas satu orang nakhoda dan enam nelayan yang sedang melakukan aktivitas penangkapan ikan dengan teknik menembak ikan di sekitar Pulau Semak Daun. Saat tengah fokus berburu ikan, para nelayan mendapati kapal mereka perlahan-lahan terisi air.

“Mereka tidak sadar air sudah memenuhi kapal akibat terjadi kebocoran,” lanjut Gatot.

Setelah dilakukan pemeriksaan di lokasi kejadian, diketahui bahwa bagian depan dek kapal mengalami kebocoran cukup parah. Kebocoran itu dipicu oleh benturan keras dengan karang yang ada di sekitar perairan dangkal pulau tersebut. Karang-karang di sekitar wilayah ini memang terkenal tajam dan bisa menyebabkan kerusakan fatal pada lambung kapal.

Menanggapi kondisi darurat tersebut, Tim Rescue Boat 03 dari Gulkarmat langsung dikerahkan ke lokasi dengan sembilan personel. Mereka tiba di lokasi pukul 01.18 WIB dan segera melakukan evakuasi terhadap seluruh awak kapal.

“Alhamdulillah evakuasi kapal lancar dan seluruh nelayan dibawa ke daratan Pulau Panggang. Proses evakuasi selesai dilakukan pukul 02.25 WIB,” jelas Gatot.

Beruntung tidak ada korban jiwa dalam insiden ini. Ketujuh nelayan berhasil diselamatkan dalam kondisi selamat, meski tampak masih shock atas kejadian yang mereka alami. Tim Gulkarmat juga memastikan bahwa kapal akan segera ditarik dan dievaluasi kerusakannya lebih lanjut.

Insiden ini menjadi pengingat penting bagi para nelayan dan pelaut tradisional untuk selalu memperhatikan kondisi perairan, terutama saat berada di kawasan dangkal atau penuh karang. Penggunaan alat navigasi dasar serta pemetaan jalur aman dapat menghindarkan insiden serupa di masa depan.

Pihak berwenang mengimbau masyarakat pesisir, khususnya nelayan, agar tetap waspada dan rutin memeriksa kondisi kapal sebelum melaut, terlebih di malam hari atau cuaca tidak menentu. []

Diyan Febriana Citra.

Berita Daerah Hotnews