GORONTALO – Dini hari Selasa (01/07/2025), masyarakat di wilayah Gorontalo dikejutkan dengan getaran gempa bumi yang berpusat di laut, tepatnya 91 kilometer barat laut Boalemo. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mencatat peristiwa tersebut terjadi pada pukul 02.56 WIB dengan kekuatan magnitudo 3,1 dan kedalaman 10 kilometer.
Informasi tersebut diungkapkan oleh BMKG melalui akun media sosial resminya di X (sebelumnya Twitter), @infoBMKG. Dalam unggahannya, BMKG menuliskan:
“#Gempa Mag:3.1, 01-Jul-2025 02:56:24WIB, Lok:1.35LU, 122.27BT (91 km BaratLaut BOALEMO-GORONTALO), Kedlmn:10 Km #BMKG”.
Meskipun gempa berkekuatan rendah ini belum dilaporkan menimbulkan kerusakan ataupun korban, warga diimbau untuk tetap waspada terhadap potensi gempa susulan, terutama mereka yang berada di wilayah pesisir dan dataran rendah. BMKG menyebutkan bahwa gempa dengan magnitudo kecil seperti ini biasanya tidak memicu tsunami, namun tetap perlu dicermati sebagai bagian dari aktivitas seismik wilayah sekitar.
Koordinator bidang gempa bumi dan tsunami BMKG, dalam keterangan singkatnya, menyebut bahwa gempa tersebut berasal dari aktivitas sesar lokal bawah laut.
“Gempa ini tergolong dangkal, dan kemungkinan besar akibat pergeseran lempeng di zona sesar aktif. Belum ada indikasi potensi gempa susulan yang signifikan, namun masyarakat diimbau tetap memperhatikan informasi resmi dari BMKG,” ujarnya.
Sebagaimana diketahui, wilayah Gorontalo dan sekitarnya merupakan salah satu kawasan yang rawan terhadap aktivitas tektonik karena letaknya berada pada pertemuan lempeng aktif. Boalemo sendiri beberapa kali mencatat kejadian gempa bumi meski mayoritas berintensitas kecil.
Pihak BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) Gorontalo menyampaikan bahwa hingga pagi hari belum ada laporan terkait kerusakan bangunan ataupun gangguan aktivitas warga. Meski demikian, mereka tetap menyiagakan tim respons cepat guna memantau perkembangan situasi.
“Kami akan terus berkoordinasi dengan BMKG serta pemerintah kecamatan untuk memastikan kondisi tetap terkendali. Warga diharapkan tidak mudah percaya pada informasi yang belum diverifikasi,” ujar salah satu perwakilan BPBD.
Sementara itu, BMKG juga menekankan bahwa informasi awal yang disampaikan melalui media sosial bersifat cepat namun sementara, dan dapat berubah setelah pemrosesan data lanjutan. Oleh karena itu, warga diimbau untuk selalu mengikuti informasi resmi dari kanal BMKG, baik melalui aplikasi, situs web, maupun saluran media sosial resmi.
Kejadian gempa ini sekaligus menjadi pengingat bagi masyarakat di daerah rawan bencana untuk selalu meningkatkan kesiapsiagaan. Pemerintah daerah juga diharapkan memperkuat sistem mitigasi bencana serta memperbanyak sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat mengenai langkah-langkah darurat saat terjadi gempa bumi. []
Diyan Febriana Citra.