BEKASI — Peristiwa kebakaran hebat yang terjadi di sebuah toko ban di Jalan Raya Sultan Agung, Kecamatan Medan Satria, Kota Bekasi, pada Senin (30/06/2025) menunjukkan pentingnya kolaborasi lintas wilayah dalam penanganan darurat. Satu unit mobil pemadam kebakaran dari Jakarta turut dikerahkan untuk membantu menanggulangi api yang terus membesar.
Kepala Bidang Pemadaman dan Penyelamatan Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (Disdamkarmat) Kota Bekasi, Namar Naris, mengatakan bahwa seluruh sumber daya telah dimobilisasi untuk mengendalikan api.
“Kita sudah kerahkan semua kekuatan kita dan kita dibantu dari DKI (satu unit),” ujarnya saat ditemui di lokasi kejadian.
Kebakaran yang bermula sekitar pukul 14.00 WIB itu diduga dipicu oleh percikan api dari aktivitas pengelasan besi baliho di bagian atap depan toko. Api dengan cepat melahap bangunan, menyebabkan atap dan dinding ambruk, dan menimbulkan asap hitam pekat yang membumbung tinggi di udara.
Untuk meredam potensi penyebaran ke gedung-gedung sekitar, penyemprotan air dilakukan secara intensif dari berbagai sisi. Selain menyemprot dari samping bangunan, petugas juga fokus di area pabrik yang berdempetan dengan lokasi kebakaran.
“Alhamdulillah belum merembet,” tambah Namar, seraya menjelaskan bahwa fokus utama petugas saat ini adalah membatasi penyebaran api agar tidak mengganggu aktivitas di bangunan lain di sekitarnya.
Dalam proses penanganan, Disdamkarmat Kota Bekasi mengerahkan total 12 unit mobil pemadam serta dua unit mobil rescue. Kehadiran armada dari DKI Jakarta menjadi bentuk nyata kerja sama antarwilayah yang sangat dibutuhkan dalam situasi darurat.
Kebakaran di lokasi komersial seperti toko ban yang menyimpan material mudah terbakar kerap menjadi tantangan besar bagi petugas pemadam. Dalam kasus ini, bahan seperti karet ban turut memperparah kondisi api dan menghasilkan asap pekat, sehingga memperlambat proses pemadaman.
Hingga laporan terakhir diturunkan, petugas masih berjibaku di lapangan dengan penyemprotan lanjutan untuk mencegah api menyala kembali. Pihak berwenang juga tengah melakukan investigasi menyeluruh terkait penyebab pasti kebakaran, untuk memastikan kejadian serupa tidak terulang.
Peristiwa ini menjadi pengingat akan pentingnya penerapan standar keselamatan kerja, khususnya dalam pekerjaan las atau pekerjaan yang berkaitan dengan percikan api, di area-area yang menyimpan bahan mudah terbakar. []
Diyan Febriana Citra.