MEDAN — Dalam momentum peringatan Hari Jadi Kota Medan ke-435, Wali Kota Medan Rico Tri Putra Bayu Waas menyampaikan laporan 100 hari kerja pertamanya bersama Wakil Wali Kota Zakiyuddin Harahap di hadapan rapat Paripurna DPRD Kota Medan, Senin (30/06/2025).
Laporan tersebut tidak hanya memaparkan capaian teknis pemerintahan, tetapi juga mencerminkan visi pemerintahan Kota Medan yang inklusif dan berpihak pada pelayanan publik berkelanjutan.
Dalam pernyataannya, Rico Waas menegaskan bahwa capaian awal ini bukanlah akhir dari perjuangan, melainkan titik tolak dari pembangunan yang lebih besar.
“Tentunya seluruh pencapaian kami di 100 hari kerja pertama ini tidak langsung membuat kami berpuas diri,” ujar Rico. Ia menambahkan, kehadiran mereka di pemerintahan adalah bentuk amanah untuk memberikan perubahan nyata.
Komitmen tersebut dibuktikan melalui sejumlah aksi konkret, mulai dari normalisasi drainase sepanjang 31.754 meter, perbaikan jalan 6.220,4 meter, penataan 31 taman kota dengan total luas 33.998 hektare, serta revitalisasi pohon dan taman sepanjang hampir 3.000 meter.
Di sektor kesehatan, Medan terus memperluas jangkauan Universal Health Coverage (UHC). Sebanyak 44.199 pasien telah terlayani, dengan 270 pasien dijemput langsung ke lokasi saat membutuhkan penanganan segera. Sebanyak 131.524 warga juga telah terdaftar dalam program tersebut.
Pada bidang ketenagakerjaan, pemerintah kota mencatat pencapaian yang signifikan. Pelatihan diberikan kepada 650 peserta, 17.851 orang menerima BPJS Ketenagakerjaan secara gratis, dan 1.557 warga berhasil ditempatkan dalam lapangan kerja baru. Sementara itu, 200 korban PHK mendapat pendampingan menyeluruh.
Perbaikan 100 titik jalan berlubang, pembaruan lampu jalan sebanyak 2.725 unit, serta pengaktifan 2.735 titik penerangan turut menunjukkan keseriusan Pemerintah Kota dalam menghadirkan kenyamanan dan keamanan bagi warganya.
Dalam sektor layanan administrasi dan perizinan, sebanyak 13.580 Nomor Induk Berusaha (NIB), 276 izin PBG/AMDAL, serta 46 dokumen persetujuan lingkungan telah diterbitkan. Inovasi juga dilakukan lewat pembaruan taman tematik dan pemberian kode QR pada situs-situs bersejarah agar mudah diakses wisatawan.
Rico juga menyoroti pentingnya kolaborasi antara seluruh elemen kota: legislatif, pelaku usaha, akademisi, dan masyarakat. Ia mengajak seluruh pihak meninggalkan sekat-sekat perbedaan demi mendorong kemajuan kota.
“Medan untuk semua bukan sekadar slogan, melainkan tekad bersama membangun kota ini dengan hati, kerja nyata, dan semangat gotong royong,” tegasnya.
Tema “Medan untuk Semua Bersatu Menuju Hebat” yang diangkat dalam HUT ke-435 tahun ini, disebut Rico sebagai refleksi dari semangat membangun kota yang humanis, inklusif, dan progresif tanpa mengabaikan nilai sejarah serta kearifan lokal.
Dengan arah kebijakan yang berfokus pada pelayanan publik, penguatan ekonomi kerakyatan, pembangunan infrastruktur merata, serta tata kelola pemerintahan yang bersih, Rico Waas menunjukkan bahwa kepemimpinan yang transformatif adalah kunci untuk menghadirkan Medan sebagai kota masa depan yang adil dan bermartabat. []
Diyan Febriana Citra.