BALIKPAPAN – Suasana tenang di kawasan Gunung Malang, Balikpapan Kota, Selasa petang (01/07/2025), mendadak berubah menjadi kepanikan. Teriakan minta tolong dari lantai dua sebuah rumah kontrakan menggema, mengundang perhatian warga sekitar. Kobaran api muncul seketika, melalap bangunan rumah petak yang dihuni oleh beberapa keluarga.
Upik, salah satu penghuni rumah petak yang terletak di RT 24, Kelurahan Klandasan Ilir, mengisahkan detik-detik mencekam saat insiden terjadi.
“Saya masih di lantai bawah ketika terdengar suara teriak-teriak dari atas. Belum kelihatan api, tapi suasananya langsung panik,” ungkapnya dengan suara masih gemetar.
Tak butuh waktu lama, api yang mulai menyala dari lantai dua menjalar cepat ke bagian lain bangunan. Rumah dua lantai milik Karmini (60), yang disewakan menjadi empat petak, dilaporkan terbakar pada bagian yang dihuni tiga keluarga penyewa. Meski bangunan ludes terbakar, beruntung seluruh penghuni berhasil menyelamatkan diri tanpa ada korban jiwa.
“Alhamdulillah, kami semua selamat meski panik luar biasa,” kata Upik.
Kepala Bidang Kedaruratan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Balikpapan, Bambang Subagia, menyampaikan bahwa pihaknya segera mengerahkan 12 unit mobil pemadam kebakaran ke lokasi kejadian. Meski telah bergerak cepat, proses pemadaman diwarnai sejumlah kendala di lapangan.
“Lokasi kejadian berada di gang sempit, menyulitkan armada pemadam untuk menjangkau titik api dengan cepat. Ditambah kondisi angin yang cukup kencang membuat api cepat membesar,” ujar Bambang.
Proses pemadaman berlangsung cukup lama hingga api berhasil dikendalikan. Api menghanguskan sebagian besar struktur rumah, menyebabkan kerugian material yang belum dapat ditaksir secara pasti.
Dugaan sementara penyebab kebakaran mengarah pada aktivitas anak kecil yang diduga bermain korek api di dalam rumah. Beberapa warga menyebut sempat melihat anak-anak di lantai dua sesaat sebelum kobaran api terlihat. Meski demikian, pihak kepolisian masih melakukan penyelidikan untuk memastikan penyebab pasti dari peristiwa ini.
“Informasi sementara berasal dari warga yang menduga anak kecil bermain korek api, tapi tentu kami akan menunggu hasil investigasi resmi dari kepolisian,” jelas Bambang.
Warga sekitar berharap insiden ini menjadi pengingat pentingnya pengawasan terhadap anak-anak serta kewaspadaan terhadap potensi bahaya kebakaran di kawasan permukiman padat.
Sementara itu, Karmini, pemilik rumah, terlihat terpukul melihat tempat tinggalnya hangus. Ia berharap ada bantuan dari pemerintah untuk meringankan beban para penyewa yang kehilangan tempat tinggal akibat kejadian ini. []
Diyan Febriana Citra.