TENGGARONG – Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) menunjukkan komitmennya dalam menekan angka pengangguran terbuka dengan menggelar Job Fair 2025. Kegiatan bursa kerja ini berlangsung selama dua hari, 2–3 Juli 2025, di Gedung Bela Diri, Kompleks Stadion Aji Imbut, Tenggarong Seberang.
Bupati Kukar, Aulia Rahman Basri, yang hadir membuka kegiatan bersama Wakil Bupati Rendi Solihin, menyampaikan bahwa Job Fair bukan sekadar kegiatan formal, melainkan salah satu strategi konkret Pemkab Kukar dalam menjembatani kebutuhan pasar tenaga kerja dengan pencari kerja.
Sebanyak 675 pencari kerja tercatat menghadiri acara ini, yang menawarkan 719 posisi dari 28 perusahaan. Pihak penyelenggara, Dinas Transmigrasi dan Tenaga Kerja (Distransnaker) Kukar, berharap kegiatan ini mampu menekan tingkat pengangguran terbuka yang saat ini mencapai 4,05 persen atau sekitar 20.192 jiwa.
“Meski lebih rendah dari angka provinsi, satu orang warga yang tidak memiliki penghasilan tetap adalah tanggung jawab pemerintah daerah. Satu orang pun yang bermasalah dengan income per kapita, itu menjadi urusan Pemkab Kutai Kartanegara,” tegas Bupati Aulia.
Dalam sambutannya, ia juga menyoroti pentingnya pemerataan informasi mengenai lowongan kerja agar tidak hanya terfokus di wilayah perkotaan. “Informasi lowongan kerja tidak hanya terpusat di ibu kota kabupaten, tetapi harus menjangkau wilayah hulu dan pesisir,” katanya.
Job Fair, menurut Bupati Aulia, merupakan ruang pertemuan strategis antara pencari dan penyedia kerja, yang ia ibaratkan layaknya perjodohan.
“Tadi pagi diawali dengan prosesi tabur beras kuning, ini seperti lambang pernikahan. Harapannya, para pencari kerja bisa ‘kawin’ dengan pemberi kerja,” ujarnya, yang disambut gelak tawa peserta.
Lebih dari sekadar mencarikan pekerjaan, Aulia menekankan pentingnya peningkatan kualitas dan daya saing tenaga kerja lokal melalui pelatihan dan sertifikasi. Upaya ini menjadi bagian dari program unggulan Pemkab dalam Gerakan Kukar Siap Kerja, di bawah naungan Program Kukar Idaman Terbaik.
Ia pun mengimbau para pencari kerja yang belum memiliki sertifikasi kompetensi untuk segera mendaftarkan diri ke Distransnaker Kukar. Di sisi lain, perusahaan diminta untuk bersikap fleksibel dalam hal kelengkapan administrasi.
“Selama tidak menyangkut hal yang substantif, saya berharap pihak perusahaan bisa menerima dokumen manual terlebih dahulu, terutama saat terjadi kendala teknis seperti gangguan sistem maupun berkas yang masih kurang,” jelasnya.
Melalui langkah ini, Pemkab Kukar berharap bursa kerja tidak hanya menjadi seremoni tahunan, melainkan instrumen nyata dalam memperluas kesempatan kerja dan membangun masa depan tenaga kerja lokal yang lebih baik. []
Diyan Febriana Citra.