KMP Tunu Tenggelam, 65 Orang dalam Pencarian

KMP Tunu Tenggelam, 65 Orang dalam Pencarian

BANYUWANGI – Proses evakuasi dan pencarian korban tenggelamnya Kapal Motor Penyeberangan (KMP) Tunu Pratama Jaya masih terus berlangsung sejak insiden terjadi pada Rabu malam, 2 Juli 2025. Kapal yang tengah menyeberangi Selat Bali tersebut membawa total 65 orang, terdiri dari 53 penumpang dan 12 kru kapal.

Upaya pencarian melibatkan tim gabungan dari Basarnas, Polair, Kesatuan Penjagaan Laut dan Pantai (KPLP), serta dua kapal lain dari operator yang sama, yakni KMP Tunu Pratama Jaya 3888 dan 5888. Namun, tim penyelamat menghadapi kendala serius berupa kondisi malam yang gelap serta cuaca yang tidak bersahabat.

“Proses penyisiran masih terus dilakukan. Tapi harus diakui, pencarian sangat sulit karena ombak cukup tinggi dan jarak pandang rendah akibat gelap,” ujar Ni Putu Cahyani, Kepala Seksi Keselamatan Berlayar, Penjagaan, dan Patroli KSOP Banyuwangi, pada Kamis (03/07/2025).

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Banyuwangi mencatat bahwa gelombang di perairan Selat Bali saat ini mencapai ketinggian antara 1,7 hingga 2,5 meter. Kondisi ini memperparah risiko dalam misi penyelamatan.

Koordinator Pos SAR Banyuwangi, Wahyu Setiabudi, mengungkapkan bahwa pihaknya telah mengirimkan Rigid Inflatable Boat (RIB) ke lokasi terakhir kapal terpantau. Namun, komunikasi dengan tim penyelamat belum bisa dilakukan karena cuaca yang ekstrem.

“Kami belum mendapat pembaruan dari tim di lapangan. Cuaca masih menjadi hambatan utama,” jelas Wahyu.

Sebelum kapal dinyatakan tenggelam, KMP Tunu Pratama Jaya sempat mengirimkan sinyal darurat pada pukul 23.20 WIB, hanya sekitar 25 menit setelah keberangkatan dari Pelabuhan Ketapang. Lima belas menit kemudian, sekitar pukul 23.35 WIB, kapal terpantau tenggelam oleh petugas jaga syahbandar. Pada pukul 00.18 WIB, tim evakuasi gabungan mulai diterjunkan ke lokasi.

Menurut Putu, titik tenggelamnya kapal diperkirakan berada antara kawasan Hotel Ketapang dan Bosowa, yang letaknya lebih dekat ke Banyuwangi daripada Gilimanuk, Bali.

Sementara itu, aktivitas penyeberangan di Pelabuhan Ketapang dan Gilimanuk tetap dibuka seperti biasa. Belum ada keputusan resmi terkait penutupan jalur pelayaran, meskipun operasi penyelamatan masih berlangsung intensif.

KMP Tunu Pratama Jaya juga mengangkut 22 unit kendaraan, dengan delapan di antaranya merupakan truk tronton golongan tujuh. Hingga kini, pihak berwenang belum merilis identitas para penumpang maupun awak kapal secara lengkap.

Insiden ini menjadi pengingat akan pentingnya kesiapsiagaan dalam keselamatan pelayaran, terutama dalam kondisi cuaca ekstrem. Otoritas pelabuhan diharapkan memperketat pengawasan dan melakukan evaluasi terhadap prosedur keamanan sebelum pelayaran. []

Diyan Febriana Citra.

Berita Daerah Hotnews