Truk Tabrak Tronton di Pantura, Satu Tewas

Truk Tabrak Tronton di Pantura, Satu Tewas

CIREBON – Jalur Pantai Utara (Pantura) kembali menelan korban jiwa. Sebuah kecelakaan lalu lintas yang melibatkan dua kendaraan truk terjadi di ruas jalan Desa Winong, Kecamatan Gempol, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, pada Kamis pagi (03/07/2025). Insiden tragis tersebut menewaskan satu orang di lokasi kejadian.

Kecelakaan yang melibatkan truk Colt Diesel dengan nomor polisi E 9218 AF dan truk tronton Nissan bernomor K 9775 GC itu terjadi sekitar pukul 06.30 WIB. Menurut informasi dari Kasubnit I Gakkum Satlantas Polresta Cirebon, Iptu Mei Hadi Kusuma, kecelakaan ini bermula ketika truk Colt Diesel melaju dari arah Arjawinangun menuju Palimanan.

“Diduga pengemudi tidak menjaga jarak aman sehingga menabrak bagian belakang truk tronton yang berjalan searah di depannya,” ujar Iptu Mei kepada wartawan.

Benturan keras antara dua kendaraan besar tersebut membuat bagian depan truk Colt Diesel ringsek parah. Seorang penumpang yang berada di dalam kabin truk tersebut mengalami luka berat dan meninggal di tempat kejadian. Korban langsung dievakuasi ke RSUD Arjawinangun oleh petugas.

Identitas korban yang meninggal diketahui sebagai pria berinisial C (41), warga Desa Pabedilan Kulon, Kecamatan Pabedilan, Kabupaten Cirebon. Ia merupakan kenek dari truk Colt Diesel. Sementara pengemudi truk tersebut diketahui berinisial DS (36), warga Desa Babakan, Kecamatan Babakan, Kabupaten Cirebon. Adapun pengemudi truk tronton Nissan berinisial SW (56), warga Ketapang, Kabupaten Kendal, Jawa Tengah.

“Kerugian materi akibat kecelakaan ini diperkirakan mencapai puluhan juta rupiah. Kedua kendaraan mengalami kerusakan cukup parah,” imbuh Mei Hadi.

Hingga kini, pihak kepolisian masih melakukan penyelidikan terkait penyebab pasti kecelakaan. Termasuk kemungkinan adanya kelalaian pengemudi atau masalah teknis pada kendaraan.

Menurut data yang dihimpun Satlantas Polresta Cirebon, jalur Pantura Cirebon kerap menjadi titik rawan kecelakaan, terutama pada waktu pagi hari ketika aktivitas kendaraan niaga mulai meningkat. Selain itu, kabut tipis dan cuaca pagi kerap membatasi jarak pandang, sehingga memperbesar risiko kecelakaan jika pengemudi tidak waspada.

Pihak kepolisian mengimbau seluruh pengguna jalan, khususnya pengemudi kendaraan berat, untuk senantiasa menjaga jarak aman antar kendaraan serta memeriksa kondisi teknis armada sebelum berangkat.

“Kami mengingatkan agar pengemudi tidak memaksakan kecepatan tinggi di jalan padat seperti Pantura, apalagi saat kondisi visual terbatas,” tutupnya.

Insiden ini menjadi pengingat bahwa keselamatan berkendara tetap menjadi prioritas utama. Kepatuhan terhadap rambu lalu lintas dan etika berkendara adalah kunci untuk mencegah terulangnya tragedi serupa. []

Diyan Febriana Citra.

Berita Daerah Hotnews