Gedung Sate, Ikonik dan Kini Fungsi untuk Pemerintahan Saja

Gedung Sate, Ikonik dan Kini Fungsi untuk Pemerintahan Saja

BANDUNG – Gedung Sate, salah satu bangunan bersejarah yang dimiliki Pemerintah Provinsi Jawa Barat, terus menjadi perhatian publik, terutama terkait dengan kegunaannya di era pemerintahan Gubernur Dedi Mulyadi. Gedung yang terkenal dengan ikon sate di atasnya ini, tidak hanya menjadi simbol pembangunan, tetapi juga mencerminkan sejarah panjang yang kaya akan nilai budaya.

Awalnya, mungkin banyak yang berpikir bahwa Gedung Sate adalah tempat untuk menyate, namun di balik itu terdapat kisah sejarah yang mendalam. Di atas gedung, terdapat enam ikon sate yang dipasang untuk menandai biaya pembangunan gedung yang mencapai 6 juta golden. Pemasangan ikon tersebut juga menggambarkan kontribusi besar yang diberikan oleh masyarakat Bandung pada saat itu dalam proses pembangunannya.

Menurut keterangan resmi dari Humas Jabar yang dikutip dari akun Instagram @huma_jabar, peletakan batu pertama pembangunan Gedung Sate dilakukan pada 27 Juli, yang dipimpin oleh Johanna Catherina Coops, putri sulung Wali Kota Bandung, Bertus Coops. Pembangunan gedung ini melibatkan sekitar 2.000 pekerja, termasuk pemahat batu, pemahat kayu, dan masyarakat sekitar Bandung.

Gedung Sate, yang pada awalnya dibangun untuk kantor Departemen Lalu Lintas dan Pekerjaan Umum, selesai dibangun pada September 1924 dan secara resmi bernama Governments Bedrijven (GB). Pada 3 Desember 1945, gedung ini menjadi saksi bisu peristiwa penyerangan oleh tentara Gurkha Inggris yang menyebabkan tujuh pemuda Indonesia gugur dalam upaya mempertahankan gedung tersebut.

Pada tahun 1980, Gedung Sate beralih fungsi menjadi kantor Gubernur Jawa Barat. Dalam upaya menjaga kelestarian dan nilai sejarahnya, Pemerintah Provinsi Jawa Barat di bawah kepemimpinan Dedi Mulyadi mengeluarkan surat edaran Nomor 37/KB.03.03.01/UM yang menyatakan bahwa Gedung Sate hanya boleh digunakan untuk kegiatan pemerintahan, serta harus memperhatikan aspek pelestarian dan perlindungan secara berkelanjutan.

Dengan langkah ini, Pemerintah Provinsi Jawa Barat berupaya melestarikan cagar budaya dan warisan sejarah yang ada, agar generasi mendatang dapat terus merasakan nilai-nilai nasionalisme yang terkandung dalam sejarah Gedung Sate. Sebagai bagian dari sejarah, Gedung Sate merupakan simbol kebanggaan bagi seluruh masyarakat Jawa Barat.

Berita Daerah