Dispora Kukar Dorong Wirausaha Muda Lewat “Sekam Sharing”

Dispora Kukar Dorong Wirausaha Muda Lewat “Sekam Sharing”

KUTAI KARTANEGARA — Komitmen Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kabupaten Kutai Kartanegara dalam memberdayakan pemuda terus ditunjukkan melalui berbagai program strategis. Salah satunya adalah kegiatan “Sekam Sharing” yang digelar pada Rabu (16/04/2025), di Gedung Balai Pertemuan Umum (BPU) Desa Gas Alam, Kecamatan Muara Badak.

Kegiatan ini menjadi ruang pembelajaran terbuka bagi pemuda yang ingin mengembangkan usaha mandiri. Dispora Kukar bekerja sama dengan Klinik Wirausaha Pemuda Mandiri (WPM), Forum Kewirausahaan Pemuda (FKP), serta Karang Taruna Kecamatan Muara Badak dalam pelaksanaan kegiatan ini.

Hadir sebagai narasumber utama adalah Rifyanto Bakri dan Muhammad Slamet, dua tenaga ahli dari Klinik WPM yang telah lama berkecimpung dalam bidang kewirausahaan. Mereka membagikan pengalaman serta strategi membangun bisnis secara berkelanjutan, termasuk penguatan mentalitas wirausaha dan inovasi dalam menghadapi tantangan di lapangan.

Program “Sekam Sharing” dirancang sebagai forum dialog interaktif, tempat pemuda tak hanya mendengarkan teori, tetapi juga berdiskusi langsung mengenai hambatan dan solusi dalam merintis usaha. Para peserta yang berasal dari berbagai desa di Kecamatan Muara Badak tampak aktif menyampaikan ide bisnis yang tengah mereka rintis.

Kepala Bidang Kepemudaan Dispora Kukar, Dery Wardhana, mengungkapkan bahwa program ini merupakan bagian dari upaya untuk menumbuhkan generasi wirausahawan muda yang tangguh.

“Kami ingin kegiatan ini memberikan dampak nyata bagi para peserta, khususnya dalam membangun semangat dan kemampuan berwirausaha secara mandiri,” ujar Dery pada Selasa (15/4/2025).

Ia juga menekankan pentingnya kolaborasi antara pemerintah dan komunitas pemuda dalam menciptakan ekosistem kewirausahaan yang kuat.

Dispora Kukar juga menilai bahwa keberhasilan program seperti Sekam Sharing tidak hanya ditentukan oleh jumlah peserta, tetapi juga oleh keberlanjutan dampak yang ditinggalkan. Oleh karena itu, setelah pelaksanaan kegiatan, pihaknya akan melakukan evaluasi menyeluruh untuk menilai efektivitas metode pelatihan dan materi yang diberikan. Hasil evaluasi ini akan menjadi dasar dalam merancang program lanjutan yang lebih adaptif terhadap kebutuhan pemuda di setiap wilayah. Selain itu, Dispora Kukar juga membuka peluang kemitraan dengan pelaku usaha lokal dan lembaga pelatihan untuk memperkuat jaringan pendukung kewirausahaan yang berkelanjutan di Kutai Kartanegara.

“Kita butuh wadah seperti ini agar pemuda bisa belajar langsung dari para praktisi, dan tidak hanya mendapatkan teori, tapi juga gambaran nyata kondisi lapangan,” katanya.

Melihat antusiasme peserta, Dispora Kukar merencanakan replikasi kegiatan serupa di kecamatan lain. Langkah ini merupakan bagian dari strategi pemerataan akses pembinaan wirausaha di seluruh wilayah Kutai Kartanegara. []

Anggi Triomi.

Advertorial Dispora Kukar