10 Anak Muda Indonesia Dapat Beasiswa Digital Economy di Zhejiang University

10 Anak Muda Indonesia Dapat Beasiswa Digital Economy di Zhejiang University

JAKARTA – Upaya memperkuat peran generasi muda Indonesia dalam transformasi digital terus dilakukan. Indonesia Youth Cross Border Council (IYCBC) kembali menunjukkan kiprahnya dengan mengirimkan sepuluh delegasi muda terpilih untuk mengikuti ASEAN Plus Three (10+3) Digital Economy Workshop dan ASEAN-China (10+1) Digital Economy Workshop di Zhejiang University, Hangzhou, China. Program bergengsi yang akan berlangsung pada 16 Oktober hingga 6 November 2025 itu diikuti peserta dari 60 negara di Asia.

Founder sekaligus Chairwoman IYCBC, Regina Vianney Ayudya, mengatakan bahwa kegiatan ini merupakan bentuk dukungan nyata IYCBC dalam memperkuat kolaborasi internasional di bidang ekonomi digital, kecerdasan artifisial (AI), dan inovasi berkelanjutan.

“Program ini sudah berjalan sejak 2023 dan kini memasuki batch ketiga. Melalui program ini, kami mengirimkan delegasi muda Indonesia untuk mengikuti full-funded scholarship di Zhejiang University,” ujarnya, Jumat (10/10/2025).

Regina menjelaskan, peserta tidak hanya akan belajar di Hangzhou, tetapi juga mengunjungi Shenzhen kota yang dikenal sebagai pusat ekonomi digital China. Di sana, mereka akan menyaksikan langsung penerapan teknologi digital, sistem keuangan berbasis data, dan tata kelola digital modern yang menjadi fondasi pertumbuhan ekonomi Negeri Tirai Bambu.

Seluruh biaya program ditanggung penuh hasil kerja sama antara IYCBC dengan China National Data Administration dan Kementerian Industri dan Teknologi Informasi China (MIIT). Peserta hanya perlu menanggung biaya visa pribadi.

“Selebihnya, semua sudah ditanggung,” tambah Regina.

Para delegasi terpilih berasal dari berbagai latar belakang, termasuk akademisi, profesional, birokrat, dan pelaku start-up digital. Dari Kementerian Pariwisata hingga sektor perbankan, keterlibatan mereka menunjukkan inklusivitas dan luasnya jangkauan program ini.

“Kami ingin memperkuat hubungan bilateral, khususnya dalam transfer knowledge dan transfer technology,” kata Regina.

Ketua Umum Himpunan Pengusaha Pribumi Indonesia (HIPPI), Azka Aufary Ramli, menilai langkah IYCBC sangat strategis dalam menyiapkan talenta digital Indonesia agar mampu bersaing secara global.

“Program ini mendorong anak muda agar memiliki pemahaman global dan mampu memanfaatkan AI secara optimal,” ujarnya.

Sementara itu, Wakil Ketua Kadin Indonesia, Tatyana Sentani Sutara, berharap kegiatan ini menjadi jembatan bagi dunia usaha nasional. “Kolaborasi seperti ini penting agar dunia usaha Indonesia bisa lebih siap menghadapi era digital,” katanya.

Salah satu peserta, Erik Ardiyatno dari Universitas Paramadina, mengaku tertarik mengikuti program ini karena ingin memahami lebih dalam cara China mengelola industri digital dan media modern.

“Literasi media dan etika digital harus diperkuat. Saya berharap, ilmu dari program ini bisa saya terapkan di dunia akademik,” tuturnya.

Melalui kegiatan ini, IYCBC berharap generasi muda Indonesia dapat menjadi agen transformasi digital yang membawa perubahan positif di tanah air. []

Diyan Febriana Citra.

Hotnews Nasional