ADVERTORIAL — Guru sebagai garda depan pendidikan kembali dibekali keterampilan baru dalam merancang kurikulum yang lebih kontekstual dan menyentuh aspek kehidupan nyata siswa. Hal ini menjadi fokus utama dalam kegiatan Bimbingan Teknis (Bimtek) Penyusunan Silabus Muatan Lokal yang diselenggarakan oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Kutai Kartanegara pada 7–9 Juli 2025, bertempat di Hotel Grand Fatma, Tenggarong.
Bimtek ini diikuti oleh 113 guru Sekolah Dasar dari seluruh wilayah Kukar, dengan menghadirkan narasumber dari Balai Bahasa Provinsi Kalimantan Timur, yakni Muhammad Erwin Darma dan Misriani. Mereka memberikan materi mengenai konsep silabus muatan lokal, identifikasi potensi kebudayaan daerah, hingga praktik menyusun silabus yang mencerminkan budaya setempat.
Kepala Disdikbud Kukar, Thauhid Afrilian Noor, dalam sambutannya saat membuka kegiatan, menegaskan pentingnya pendekatan menyeluruh dalam dunia pendidikan. Ia menekankan bahwa muatan lokal bukan sekadar pelajaran tambahan, tetapi sarana strategis dalam membentuk karakter generasi muda.
“Kami berharap kegiatan ini bisa menjadi landasan dalam membangun sumber daya manusia yang berkualitas. Silabus yang disusun tidak hanya fokus pada aspek akademis, tapi juga menyentuh aspek kognitif, emosional, sosial, moral, spiritual, dan keterampilan hidup siswa,” tegasnya, Senin (07/07/2025).
Guru-guru peserta tampak aktif mengikuti setiap sesi, mulai dari pemaparan teori, diskusi kelompok, hingga latihan menyusun silabus berbasis potensi budaya lokal di Kukar. Mereka juga saling berbagi pengalaman tentang pelaksanaan muatan lokal di sekolah masing-masing. Bimtek ini diharapkan mampu mencetak guru-guru yang tidak hanya kompeten secara akademik, tetapi juga mampu mengembangkan silabus yang memanusiakan siswa dan selaras dengan lingkungan sosial mereka. []
Penulis: Eko Sulistiyo | Penyunting: Agnes Wiguna