JAKARTA – Kebakaran hebat kembali melanda kawasan permukiman padat penduduk di Semper Timur, Cilincing, Jakarta Utara, pada Minggu (21/09/2025) malam. Peristiwa yang terjadi sekitar pukul 19.40 WIB itu bukan hanya menghanguskan belasan rumah, tetapi juga menyebabkan seorang warga mengalami luka cukup serius.
Kepala Seksi Operasi (Kasiops) Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) Jakarta Utara, Gatot Sulaeman, menuturkan korban luka adalah seorang perempuan bernama Yasim, berusia 42 tahun. “Satu korban luka bernama Ibu Yasim 42 tahun,” kata Gatot saat dikonfirmasi, Senin (22/09/2025).
Menurut Gatot, Yasim mengalami luka di bagian wajah akibat terkena dampak kobaran api. Ia segera dilarikan ke Puskesmas Cilincing untuk mendapatkan perawatan medis. Hingga Senin pagi, kondisinya masih dipantau tenaga kesehatan.
Selain korban luka, kebakaran ini juga menimbulkan kerugian material yang tidak sedikit. Sebanyak 15 rumah warga ludes terbakar. Beberapa pemilik rumah yang terdampak di antaranya adalah Hartati, Soleh, Masud, dan Suryani. Total kerugian ditaksir mencapai Rp 1,47 miliar.
Berdasarkan keterangan sejumlah saksi, api pertama kali terlihat muncul dari plafon rumah milik Suryani. Warga menduga penyebab kebakaran berasal dari korsleting listrik. “Jumlah rumah yang terbakar sekitar 15 rumah,” ujar Gatot.
Salah seorang warga yang melihat kobaran api segera melapor kepada ketua RT setempat, sebelum diteruskan ke petugas pemadam kebakaran. Tak lama berselang, sekitar pukul 19.53 WIB, sebanyak 10 unit mobil pemadam dengan 50 personel tiba di lokasi. Mereka langsung melakukan upaya pemadaman agar api tidak semakin meluas.
Petugas berjibaku hampir satu jam penuh untuk menaklukkan api. Barulah sekitar pukul 21.13 WIB, api dinyatakan padam sepenuhnya. “Situasi sudah padam dan dapat ditangani oleh petugas,” kata Gatot menegaskan.
Kebakaran ini menyisakan duka mendalam bagi warga yang kehilangan rumah dan harta benda. Saat ini, sebagian besar keluarga terdampak terpaksa mengungsi sementara ke rumah kerabat maupun pos darurat yang disediakan warga setempat.
Peristiwa ini menjadi pengingat akan tingginya risiko kebakaran di kawasan padat penduduk, terutama akibat instalasi listrik yang tidak standar. Warga pun diimbau untuk lebih waspada dan melakukan pengecekan rutin terhadap instalasi listrik di rumah masing-masing guna mencegah kejadian serupa terulang kembali. []
Diyan Febriana Citra.