ADVERTORIAL – Setelah Maret 2023 lalu menggelar akreditasi perpustakaan sejumlah sekolah di Kota Samarinda, kali ini sejumlah perpustakaan sekolah di Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) yang dilakukan akreditasi. Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (DPK) Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) turun ke Kukar untuk melakukan akreditasi tersebut selama dua hari.
Sejak, Rabu (08/11/2023) kemarin dan berakhir Kamis (09/11/2023) hari ini, DPK Kaltim melakukan penilaian pengelolaan lima perpustakaan sekolah di Kukar. Kelima perpustakaan tersebut adalah Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 1 Sebulu, Madrasah Tsanawiyah (Mts) Negeri Tenggarong, SMP Negeri 1 Tenggarong, SMP Negeri 4 Muara Badak, dan Sekolah Dasar Negeri 035 Tenggarong.
Asesor akreditasi perpustakaan sekolah ini sebanyak lima orang, semua merupakan pustakawan DPK Kaltim yakni, Andi Anwar, Patimah Irny, Agustinus, Rosanna BR Sitepu, dan Kusiatun. Pustakawan Ahli Muda, Marthen Rumana, yang turut serta dalam kegiatan itu mengungkapkan rasa senangnya atas semakin banyaknya jumlah perpustakaan sekolah yang terakreditasi.
Menurut Marthen Rumana, akreditasi perpustakaan sekolah meningkatkan kualitas perpustakaan sebagai pelita guna peningkatan kualitas literasi di Bumi Etam. “Akreditasi membantu perpustakaan untuk melihat tolok ukur atau standar dari pelayanan dan sarana dan prasarana yang telah diberikan oleh perpustakaan apakah sudah memuaskan atau bermanfaat dengan baik kepada pemustaka,” papar pria yang akrab disapa Marthen tersebut.
Dilanjutkan Marthen, tidak menutup kemungkinan penambahan jumlah perpustakaan yang terakreditasi dapat terus bertambah. Sebelumnya, pada Februari silam, angin segar berembus kepada Provinsi Kalimantan Timur dengan diperolehnya akreditasi A kepada DPK Kaltim oleh Perpustakaan Nasional Republik Indonesia atas pencapaian DPK dalam mengupayakan semakin banyak perpustakaan di Kaltim yang mengantongi sertifikat akreditasi.
“Akreditasi tidak hanya sekadar predikat tapi komitmen dari seluruh keluarga anggota perpustakaan untuk memberikan pelayanan dan pemenuhan literasi kepada masyarakat,” tutup Marthen. (ADV/AJS/DISKOMINFO)