7 Berita Terbaru Trump: Ancaman Perang Dagang dan Kasus Hukum Netanyahu

7 Berita Terbaru Trump: Ancaman Perang Dagang dan Kasus Hukum Netanyahu

JAKARTA — Presiden Amerika Serikat Donald Trump kembali mencuri perhatian dunia internasional dengan serangkaian kebijakan kontroversial yang diluncurkan sejak pelantikannya pada Januari 2025. Berbagai langkah, baik dalam aspek politik luar negeri, ekonomi domestik, hingga isu teknologi, memicu respons global yang beragam.

Salah satu isu utama yang disorot adalah klaim Trump mengenai kemungkinan tercapainya gencatan senjata di Jalur Gaza. Melalui akun Truth Social miliknya, Trump menyatakan bahwa kesepakatan perdamaian “sudah dekat”, seraya mendorong pembebasan sandera. Namun, pernyataan ini disambut skeptis oleh warga Palestina. Seorang guru dari Gaza, Ahmed Mansour, menyatakan bahwa masyarakat telah berkali-kali dikecewakan oleh janji-janji damai yang tak terealisasi.

Dalam bidang perdagangan, Trump berencana mengirimkan pemberitahuan resmi kepada sekitar 200 negara mengenai tarif dan ketentuan dagang baru sebelum 9 Juli 2025. Kanada menjadi sorotan utama dalam kebijakan ini, terutama setelah Trump menyatakan akan menghentikan semua perundingan perdagangan dengan negara tersebut karena ketidaksepakatan soal pajak layanan digital. Bahkan, ia kembali menggulirkan gagasan lama yang menyebut Kanada berpotensi menjadi negara bagian ke-51 AS.

Di wilayah Timur Tengah, Trump menunjukkan kemarahan atas proses hukum yang menjerat Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu. Ia mengecam pengadilan tersebut sebagai “perburuan penyihir politik”, dan mengklaim bahwa Netanyahu masih memiliki peran penting dalam menyelesaikan konflik di kawasan tersebut.

Sementara itu, di sektor teknologi, Trump menegaskan komitmennya untuk mendukung perkembangan kecerdasan buatan (AI). Ia berencana mempercepat izin pembangunan pusat data dan mempermudah akses terhadap jaringan listrik untuk proyek AI nasional. Menurutnya, dominasi AS di sektor AI sangat penting bagi kedaulatan ekonomi dan keamanan nasional.

Kritik tajam juga ia lontarkan terhadap kebijakan energi Presiden sebelumnya, Joe Biden, yang disebut sebagai “perang terhadap energi Amerika.” Trump berjanji menurunkan harga bahan bakar hingga di bawah US$2 per galon dan memangkas tarif listrik sampai 50 persen dalam 12 hingga 18 bulan ke depan.

Sebagai respons terhadap ancaman resesi, Trump memperkenalkan paket kebijakan ekonomi baru yang ia juluki sebagai “One Big Beautiful Bill.” RUU tersebut mencakup perpanjangan pemotongan pajak, insentif untuk industri domestik, serta peningkatan anggaran keamanan dan penegakan imigrasi. “RUU YANG SATU, BESAR, DAN INDAH telah DISAHKAN oleh DPR! Ini bisa dibilang sebagai bagian terpenting dari Undang-Undang yang akan pernah ditandatangani dalam Sejarah Negara kita!” ujarnya penuh semangat.

Sebagai penutup pekan politiknya, Trump dijadwalkan menggelar kampanye besar di Iowa State Fairgrounds pada 3 Juli, sebagai bagian dari pembukaan perayaan 250 tahun kemerdekaan Amerika Serikat. Acara ini disebut-sebut akan menjadi salah satu rangkaian kampanye nasional terbesar tahun ini.[]

Putri Aulia Maharani

Internasional